Pimpinan Koran Bengkulu: Pilkada Tanpa Kampanye Akbar di Prediksi Media Online Untung Besar

Intersisinews.com | Pilkada 2020 yang akan digelar desember mendatang hampir dipastikan tanpa kampanye akbar, hal ini disampaikan Mendagri Tito Karnavian mengatakan kampanye Pilkada 2020 bisa dengan meniadakan kampanye akbar.

Dilansir dari detik.com,  KPU menuturkan pembahasan rancangan PKPU Pilkada dalam kondisi bencana non alam, kemungkinan tanpa kampanye akbar. “Bisa dibilang, kampanye akbar seperti dulu adalah bagian dari pilkada old normal yang patut tidak dilakukan. Hal tersebut sedang menjadi bagian yang sedang dibahas juga dalam rancangan PKPU,” ujar Komisioner KPU Viryan Aziz, saat dihubungi, Senin (1/6/2020)

Dengan ditiadakannya kampanye akbar pada Pilkada 2020 diprediksi akan memberikan keuntungan besar bagi media online, hal ini disampaikan Adri Liyusno pimpinan Koran Bengkulu Group yang berharap media onlie akan aktif menjadi ajang sosialisasi dan kampanye cakada.

“ Menurut prediksi saya media online akan untung besar, sebab Pilkada tahun ini kemungkinan tanpa ada kampanye akbar   sehingga Cakada akan menyampaikan sosialisasi dan kampanye melalui media teknologi seperti live streaming, yutube, dan melalui pemberitaan online, nah ini akan memberi keuntungan bagi pengusaha media sebab hampir seluruh platform media online terkoneksi dengan media social” ujar pimpinan Koran Bengkulu group (2/6/2020)

Menurut Adri pengusah media online yang kreatif saja yang kemungkinan akan di pakai oleh cakada. “Saat ini media online jumlahnya banyak sekali, untuk di provinsi Bengkulu mungkin sudah menembus angkat 200 media online namun hanya media yang creative dan memiliki pengunjung yang pasti saja kemungkinan akan dilirik oleh Cakada, untuk itu saya mengajak pengusaha media untuk berkompetisi dengan sehat dengan menawarkan program-program dan conten creative yang sesuai dengan aturan KPU nanti” pungkasnya

Diketahui, Tito mengatakan kampanye Pilkada 2020 bisa dengan menggunakan media sosial hingga meniadakan kampanye akbar. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona.

“Kampanye kita ubah agar kampanyenya tidak langsung, menggunakan sosial media, ada pertemuan terbatas dengan physical distancing, tapi nggak ada kampanye jorjoran, kampanye akbar,” ujar Tito dalam acara Talkshow yang disiarkan di Channel YouTube Heartline Network, Senin (1/6).

Selain itu, proses pencoblosan juga akan diatur menggunakan protokol kesehatan. Para pemilih dan petugas diminta menggunakan masker, menjaga jarak. Kemudian, setiap TPS juga nantinya diminta untuk membuat penjadwalan waktu kedatangan pemilih agar tidak terjadi kerumunan.   (***)

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.