Mengambil Pelajaran Dari Peristiwa Alam Gempa Bumi

Peristiwa gempa bumi adalah merupakan peringatan dari Allah agar kita bertaubat kepada Allah. Ibnu Jarir Ath-Thobari menyebutkan: bahwasanya Kufah pernah terjadi gempa di zaman ‘Ibnu Mas’ud z, maka beliau pun berkata: “Wahai segenap manusia, sesungguhnya Robb kalian menginginkan kalian bertaubat kepadanya, maka bertaubatlah kalian kepadaNya.” [(Tafsir Ibnu Jarir (no.22199))

Peristiwa gempa bumi merupakan pelajaran, rahmat dan berkah bagi kaum mu’minin. ‘Aisyah pernah ditanya apakah gempa ini adalah adzab bagi manusia? Beliau menjawab: “Bahkan itu adalah mau’idzoh (pelajaran), rahmat dan barokah bagi kaum mu’minin. Dan balasan pedih, adzab dan kemurkaan Allah terhadap orang-orang kafir.”

Termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah banyaknya terjadi gempa bumi. Dari Abu Huroiroh berkata bersabda Rosululloh: “Tidaklah terjadi hari kiamat sampai terjadi banyaknya gempa bumi.” [HR. AlBukhori (1036) Ahmad (10875)]

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-‘Asqolani menjelaskan makna banyaknya gempa bumi: “Nampaknya yang dimaksud dengan banyaknya gempa bumi adalah menyeluruh serta terus menerusnya peristiwa gempa bumi. Karena telah terdapat dalam hadits Salamah bin Nufail riwayat Ahmad: (Sebelum terjadinya hari kiamat ada tahun-tahun gempa bumi).” (lihat “Fathul Bari” (13/87)

Adanya peristiwa gempa bumi merupakan sebuah ancaman dari Allah k. Al-Muhallab berkata: “Munculnya gempa dan tanda-tanda kekuasan Allah merupakan ancaman dari Allah ta’ala bagi para punduduk bumi, Allah ta’ala berfirman: “Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti-nakuti” [QS. Al-Isro:59] [Lihat “Syarh Shohih Al-Bukhori” oleh Ibnu Bathol (3/26))

Tidaklah muncul gempa bumi kecuali disebabkan karena maraknya kemaksiatan secara terang-terangan. ‘Umar bin Al-Khotthôbzberkata: “Wahai segenap manusia, gempa bumi ini tidaklah terjadi kecuali dari sesuatu (dosa) yang kalian kerjakan. Demi jiwaku yang ditangannya, kalau terjadi sekali lagi; aku tidaklah sudi tuk tinggal disitu lagi selama-lamanya.” [AR. Al-‘Uqûbât oleh Ibnu Abid Dunya (no.18)]

Dari Anas bin Malik; bahwasanya beliau masuk menemui ‘Aisyah bersama dengan seseorang. Maka orang tadi bertanya kepada ‘Aisyah: “Wahai Ummul Mu’minin, beritahukanlah kepadaku tentang perihal gempa bumi?” beliau menjawab: “(Gempa terjadi) apabila zina merajalela, minuman keras pun ditegak dan musik-musik pun berdendangan.” [AR. Al- ‘Uqûbât oleh Ibnu Abid Dunya (no.17)]

Al-Muhallab tberkata: “Takhwîf dan ancaman dengan adanya kejadian tanda-tanda kekuasaan Alloh hanyalah terjadi ketika terang-terangan dalam bermaksiat dan tanpa rasa malu ketika mengerjakannnya.”[Lihat “Syarh Shohih Al-Bukhori” oleh Ibnu Bathol (3/26)]

Maka kita bantu saudara semuslim yang terkena musibah dengan bantuan sesuai dengan kemampuan, paling sedikit dengan doa.

Ja’far bin Burqôn tberkata: ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz menuliskan surat kepada kami: Amma ba’du, sesungguhnya gempa bumi ini adalah sesuatu yang dimana Alloh menghukum hambanya dan aku telah menuliskan pesan kepada beberapa tempat daerah untuk mengeluarkan pada hari tertentu dari bulan tertentu. Maka barangsiapa memiliki sesuatu hendaknya dia shodaqohkan, Alloh azza wa jalla berfirman: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman” “Dan mengingat Robbnya, kemudian dia (mendirikan) sholat.”

Ucapkanlah sebagaimana apa yang diucapkan oleh bapak kalian Adam:Keduanya berkata: “Ya Robb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”

Ucapkanlah sebagaimana apa yang diucapkan yang diucapkan Nuh ‘alaihis salam: “Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orangorang yang merugi” Ucapkanlah sebagaimana apa yang diucapkan yang diucapkan Yunus ‘alaihis salam: “Bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”[AR. Al-‘Uqûbât oleh Ibnu Abid Dunya (23)]

Ketika gempa terjadi ataupun semisalnya dari tanda-tanda kekuasaan Allah, hendaknya seseorang memperbaiki dirinya dengan perkara ibadah seperti sholat sunnah (sendiri di rumah), dzikir berdoa kepada Allah, Ibnu Rojab tmenjelaskan: “Ketahuilah bahwasanya menyibukkan diri dengan sholat di rumah secara sendiri ketika terjadi kejadian yang menunjukkan tentang kekuasaan Allah adalah pendapat yang dimana mayoritas manusia memandang mustahabnya hal tersebut. Telah ditetapkan hal itu oleh Asy-Syafi’i dan para pengikut madzhabnya sebagaimana yang disyari’atkan berdoa, tadhorru’ ketika hal itu terjadi agar ia tidaklah termasuk orang-orang yang lalai.” [Lihat “Fathul Bari (9/250)]

Sumberdisusun: Fuad Hasan bin Mukiyi

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.