10 Amalan Puasa Ramadan

Di bulan yang penuh berkah ini, biasanya umat Islam akan menjalankan Salat Tarawih yang memiliki banyak keutamaan.

Sebagaimana ibadah yang lain, Salat Tarawih juga harus disertai dengan adanya niat.

Niat menjadi rukun yang harus dilakukan.

Niat merupakan iktikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan.

Salat Tarawih adalah shalat sunnah yang dianjurkan dilaksanakans secara berjamaah.

Salata Tarawih juga menjadi salah satu praktik untuk menghidupkan bulan Ramadan.

Ibadah ini dilakukan setelah shalat isya dan sebelum shalat witir.

Dikutip dari laman resmi nu.or.id, berikut ini niat Salat Tarawih yang dibaca oleh imam dan makmum

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”

Lafal niat shalat tarawih dibaca sebelum takbiratul ihram.

Ibadah ini juga menjadi salah satu syiar di bulan Ramadan yang penuh berkah dan keagungan serta keutamaan di sisi Allah SWT.

Selain keutamaan, menjalankan shalat tarawih juga akan mendapatkan pahala yang besar.

Keutamaan dari didirikannya shalat tarawih yakni diampuni baginya dosa yang telah lampau.

Mengutip dari nu.or.id, hal tersebut dijelaskan dalam hadist Nabi riwayat Imam al-Bukhari.

“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Ulama sepakat bahwa redaksi “qâma ramadlâna” di dalam hadits tersebut diarahkan pada shalat tarawih.

Terdapat pula perbedaan pendapat mengenai dosa yang diampuni dalam hadist tersebut.

Menurut al-Imam al-Haramain, yang dihapus hanya dosa-dosa kecil sedangkan dosa besar hanya bisa diampuni dengan cara bertaubat.

Amalan bulan puasa berikut ini: 

1. Makan sahur

Rasulullah bersabda: “Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari).

Waktu makan sahur dilakukan setelpas tengah malam dan diakhirkan selama tidak masuk waktu yang diragukan; apakah masih malam atau sudah terbit fajar.

2. Menyegerakan berbuka

Umat islam dianjurkan untuk menyegerakan berbuka setelah waktunya tiba.

Makanan yang disunnahkan dikonsumsi saat berbuka puasa yakni kurma.

Dalam sebuah riwayat disebutkan sebelum melaksanakan shalat maghrib, Rasulullah SAW selalu berbuka dengan kurma basah.

Apabila tidak ada kurma basah dapat diganti dengan kurma kering ataupun air.

3. Membaca doa ma’tsur sebelum atau setelah berbuka

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, hanya kepada-Mu aku bertawakal. Sungguh, rasa haus sudah sirna, urat-urat sudah basah, dan balasan sudah tetap, insya Allah. Wahai Dzat yang maha luas karunia-Nya, ampunilah aku. Segala puji hanya milik Allah Dzat yang telah memberiku petunjuk, hingga aku kuat berpuasa. Lalu Dia memberiku rezeki, hingga aku bisa berbuka.”

Atau doa berikut ini

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang.”

4. Mandi besar sebelum terbit fajar agar bisa menunaikan ibadah

Umat islam yang akan mandi besar dari junub, haid, maupun nifas dianjurkan untuk melakukkan sebelum terbit fajar agar bisa menunaikan ibadah dengan suci.

Selain itu dikhawatirkan masuk ke mulut dan bagian lain.

5. Menahan lisan

Selama menjalankan ibadah puasa, umat Islam sangat dianjurkan untuk menjaga lisannya dari ucapan yang tidak berguna.

Hal ini justru akan menggugurkan pahal berpuasa seseorang.

Tidak hanya saat berpuasa, umat Islam juga selalu diingatkan untuk menjaga lisannya dimanapun itu.

6. Menahan diri

Berpuasa menjadi ajang untuk menahan lapar, haus, serta hawa nafsu.

Umat Islam dianjurkan untuk selalu menahan diri.

Sesutau yang berlebihan justru tidak baik bagi dieinya sendiri.

7. Memperbanyak sedekah

Sedekah dapat dilakukan kepada siapapun itu.

Sedekah juga dapat diberikan dalam bentuk apapun.

8. Memperbanyak i’tikaf di masjid.

I’tikaf atau berdiam diri di masjid sebaiknya dilakuan selama sebulan penuh di bulan ramadhan.

Atau diutamakan di sepuluh malam terkahir bulan ramadhan.

Saat memasuki sepuluh hari terakhir, Rasulullah SAW selalu menghidupkan malam, membangunkan keluarga, dan mengencangkan ikat pinggat sebagai bentuk kesiapan beribadah.

9. Khatam Al Quran

Di bulan ramadhan yang penuh berkah, umat Islam juga dianjurkan untuk mengkhatamkan Al Quran.

Setidaknya paling sedikit satu kali dalam sebulan.

Namun sebaiknya dilakukan sebanyak mungkin.

10. Istiqamah

Umat Islam sebaikanya senantiasa istiqamah dalam menjalankan segala amalan di bulan ramadhan.

Tak hanya di bulan ramadhan, amalan tersebut diharapakan dipraktikkan pada bulan-bulan selanjutnya. (**)

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.