Unihaz Bengkulu Terapkan Teknologi Tepat Guna, Tongkol Jagung Jadi Pakan Ikan

Bengkulu, Intersisinews.com : Universitas Prof DR. Hazairin (UNIHAZ) Bengkulu melaui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) bersama Kemen-Ristekdikti dan disuport Komisi X DPR RI, saat ini melaksanakan program pemanfaatan teknologi tepat guna kepada masyarakat Bengkulu, dalam pemanfaatan limbah tongkol jagung, sebagai bahan baku pakan ikan ramah lingkungan.

Rektor Unihaz Bengkulu Yulfiperius menyatakan, dalam pelaksanaan program ini, pihaknya akan memberikan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat yang bergerak dalam bidang perikanan. Dengan harapan dapat memberikan manfaat dan program ini terus berkelanjutan melalui suport dari lembaga legislatif pusat, khususnya Komisi X DPR RI.

“Program ini ada karena suport dan perjuangan wakil rakyat kita yang telah membawa ke Provinsi Bengkulu, dan kita diberikan kepercayaan untuk melaksanakan pembinaan masyarakat di lapangan, dengan juga diberikan bantuan alat pengolahannya,” katanya, Jumat, (21/9/2018).

Dijelaskan, pemanfaatan teknologi tepat guna, limbah tongkol jagung sebagai bahan baku pakan ikan ini, karena berawal dari faktor iklim yang susah ditebak. Dimana para petani padi tidak menentu dalam menanam, yang imbasnya susah untuk mendapatkan dedak yang berasal dari ampas gilingan padi. Sehingga pihaknya melakukan penelitian dan analisis di laboratorium nutrisi ikan Univestias Pertanian Bogor (IPB) terhadap bahan tongkol jagung yang selama ini terbuang, untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakan ikan, dan hasilnya kandungan proteinnya cukup bagus atau hampir sama dengan dedak.

“Program ini membantu pemerintah yang berkolaborasi berbagai disiplin ilmu, dengan penelitian sudah dilakukan sejak tahun 2016, dan sekarang tahap uji cobanya telah berjalan di 6 wilayah kabupaten dan kota.

Ditargetkannya seluruh wilayah kabupaten dan kota dalam provinsi Bengkulu, bisa memanfaatkan pakan ikan dari limbah tongkol jagung ini kedepannya,” harapnya.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati menjelaskan, program ini diperjuangkann pihaknya setelah melihat kondisi di lapangan. Dimana sulitnya pembudidaya ikan dalam mendapatkan keuntungan, lantaran ongkos produksinya hampir 80 persen adalah pakan ikan.

Oleh karena itu, melalui program yang sangat tepat ini akan disampaikannya kepada Men-Ristekdikti, agar terus dilanjutkan kepada masyarakat di Provinsi Bengkulu.

“Adanya keluhan masyarakat ini yang kita bersama-sama mencarikan solusinya. Untuk itu saya akan sampaikan nanti ke Kemen-Ristekdikti agar program ini terus berlanjut di Bengkulu, dengan dilaksanakan oleh Unihaz,” katanya.

Disamping itu, Sri Astuti dari Ristekdikti menambahkan, program ini sangat tepat bagi masyarakat. Apalagi sebelum direalisasikan kepada masyarakat, pihak perguruan tinggi Unihaz juga sudah melakukan penelitian terlebih dahulu.

Oleh karena itu, jika ada dukungan dari pihak legislatif pusat, program ini akan terus berlanjut di Provinsi Bengkulu. (red-3)

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.