Buka Rumah Teh, Mr Jack Ajak Rafflesia Motion Gelar Nobar Film ‘Batavia Kecil di Bumi Rafflesia’
ArBengkulu, Intersisinews.com – Memperingati hari film Nasional, Rafflesia Motion menggelar pemutaran film pendek dengan judul ‘Batavia Kecil di Bumi Rafflesia’ karya Arif Hidayat, sekaligus pembukaan Rumah Teh Mr Jack, di Jalan Bengkulen Pasar Bengkulu, Rabu (12/03/19).
Arif Hidayat selaku sutradara film mengatakan, film ini bercerita tentang fenomena sosial yang ada di Desa Lebong Tandai. “Salah satunya adalah tentang kehidupan masyarakat desa Lebong Tandai yang bermata pencaharian sebagai penambang emas. Desa yang memiliki potensi sumber daya alam dan warisan sejarah ini hendaknya diketahui oleh masyarakat umum, khususnya di Provinsi Bengkulu. Penambangan emas yang dilakukan masyarakat desa Lebong Tandai merupakan warisan turun-temurun sejak zaman 1921 yang ketika itu desa ini masuk dalam jajahan kolonial Belanda.”Jelasnya.
Selanjutnya, dulunya desa ini dikenal sebagai Batavia Kecil karena kekayaan alam, dan kehidupan masyarakatnya yang mewah. “Namun, keadaan saat ini sudah berbeda. Di mana sumber daya alam terutama emas, sudah tidak sebanyak dulu dan kondisi masyarakatnya tidak sesejahtera dulu.” Kata Arif.
Film ini juga bercerita tentang bagaimana kondisi kehidupan para penambang emas di desa Lebong Tandai yang menggantungkan hidupnya dari sisa-sisa emas pada zaman kolonial Belanda saat ini dengan kemasan film dokumenter berjudul “Batavia Kecil di Bumi Rafflesia”.
Setelah menggelar pemutaran film pendek dan pembukaan Rumah Teh Mr Jack, juga menampilkan pentas seni pembacaan puisi.
Perlu diketahui, Rumah Teh Mr Jack menghadirkan tongkrongan dengan nuansa lain yang mengandalkan menu Teh Herbal dari bahan-bahan alami. Mr Jack mengenalkan beberapa produk andalah yang memiliki khasiat sebagaimana; Teh Daun BAMBU khusus untuk penampilan, Teh BENALU khusus untuk mengurangi resiko penyakit berat, dan Teh Telur khusus untuk stamina pria, serta masih banyak lagi varian Teh lainnya.
Kenapa Mr Jack lebih memilih Teh dan Daun Bambu? Menurutnya, saat ini destinasi kuliner yang banyak berdiri di Kota Bengkulu menampilkan kuliner pada umumnya, dan ia ingin sesuatu yang berbeda dengan memfasilitasi tongkrongan pengagum teh. (mb)