KBM Tatap Muka, Legislator Ingatkan Sekolah Perketat Prokes

Bengkulu – Dimulainya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka langsung di sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Bengkulu, pihak sekolah diingatkan untuk tetap memperketat penerapan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.

Pasalnya Gubernur Bengkulu juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait panduan KBM secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler menyebutkan, atas nama legislatif menyambuk baik dengan telah dikeluarkannya SE itu, yang secara langsung KBM tatap muka bisa kembali digelar. Apalagi dengan begitu, para siswa bisa kembali mengikuti KBM secara maksimal, yang sejak terjadinya pandemi Covid-19 dilakukan secara daring.

“KBM tatap muka ini, juga tetap dibutuhkan komitmen, terutama bagi pihak sekolah yang senantiasa harus memperketat penerapan prokes, dan jangan sampai lalai. Kemudian kebijakan KBM tatap muka ini, harus diselaraskan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, dan sejauh ini yang baru terlihat hanya Pemerintah Kota Bengkulu yang juga telah mengeluarkan SE pasca terbitnya SE Gubernur. Makanya diharapkan para bupati di 9 kabupaten agar mengikuti langkah serupa, dengan mengeluarkan kebijakan yang sama dalam KBM tatap muka langsung di tengah pandemi ini,” terangnya pada Rabu, (17/2/2021).

Sementara itu, Pelaksana harian (Plh) Gubernur Bengkulu Hamka Sabri menyampaikan, dengan kebijakan KBM tatap muka ini, kepatuhan dan kedisiplinan prokes menjadi kewajiban yang harus dijalankan. Terutama pihak-pihak yang berinteraksi langsung dengan sekolah, juga dibutuhkan komitmen bersama, agar nantinya tidak menyebabkan angka positif Covid-19 malah bertambah.

Untuk itu diingatkan, bagi pelajar yang menderita penyakit kronis, seperti jantung, asma, TBC, leukimia, gagal ginjal dan lainnya, diberikan kesempatan untuk mengikuit pembelajaran jarak jauh. Termasuk bagi orang tua yang tidak memperbolehkan anaknya sekolah tatap muka.

“KBM tatap muka bisa dilakukan, namun pihak sekolah juga harus  mengakomodir secara daring, karena adanya wabah ini masih ada anak didik yang berhalangan bisa hadir langsung, Begitu juga ada sebagian orang tua yang keberatan bagi anaknya ikuti belajar tatap muka langsung,” tukasnya.

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.