Ratusan Guru se Bengkulu Dilatih Dasar Pengenalan Kepariwisataan

Bengkulu-intersisinews.com, Ratusan tenaga pendidik guru se Provinsi Bengkulu, Senin (23/7/2018) mengikuti pelatihan dasar Sumber Daya Manusia (SDM) pengenalan kepariwisataan, yang dilaksanakan Kementrian Pariwisata (Kemenpar) RI bekerjasama dengan Komisi X DPR RI, di Bengkulu.

Anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati disela-sela kegiatan tersebut menginginkan, setelah kegiatan ini multiplayer efeknya akan berdampak luar biasa. Mengingat para guru ini akan mengajarkan kepada anak didiknya yang berusia emas untuk bisa mencintai dan memperkenalkan, sekaligus memperhatikan dan menghargai pariwisata.

“Berpariwisata itu biasanya yang keluar hormon bahagia, dengan demikian akan merasakan manfaatnya. Apalagi kita juga sedang mengembangkan eko wisata, yang artinya berwisata sembari mendapatkan pendidikan, contohnya, melihat penangkaran penyu atau tukik. Itu lebih bagus ketimbang pergi keluar untuk terus berbelanja,” kata Anggota Fraksi PAN DPR RI ini.

Selain itu Anggota DPR RI dari Dapil Bengkulu ini juga meminta, dalam segala kegiatan pendidikan yang akan dilakukan para guru, agar selalu mengkaitkan dengan kepariwisataan. Sehingga hal demikian menjadi sebuah kebiasaan, diantaranya, ketika mendatangi suatu objek wisata, agar selalu membudayakan kebersihan, dengan membuah sampah pada tempatnya.

“Melalui Pelatihan SDM kepariwisataan bagi tenaga pendidik ini, kami bersama Kemenpar ingin menularkan sikap sadar wisata, agar menjadi suatu kebiasaan yang positif di miliki pada diri masing-masing dan pada akhirnya, kita ingin meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bengkulu secara cepat dan murah,” terangnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar RI, Oneng Setya Harini di Bengkulu menyatakan, secara spesifik pelatihan dasar SDM pengenalan kepariwisataan bagi guru, khususnya guru Taman Kanak-kanak (TK)/ Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baru pertama kali dilakukan.

Mengingat dengan pemerintah memiliki program untuk pengenalan pariwisata kepada seluruh lapisan masyarakat, baik itu komunitas-komunitas maupun juga bagi mahasiswa, dan sekolah, dinilai cukup strategis. Dimana pariwisata memang harus diawali sejak dini

“Pariwisata ini harus diajarkan sejak dini, karena selain guru dan anak muridnya bisa bersikap kecintaan sekaligus memperkenalkan pada budaya Indonesia, dan kekayaan alam yang ada. Untuk itu di mulai dari gurunya dulu, setelah itu baru anak-anak didiknya,” katanya.

Kendati demikian ia berharap, dengan kegiatan ini ditargetkan indek daya saing pariwisata Indonesia yang masih di rangking ke 47 dari 141 negara, berada di urutan ke 30 pada tahun 2019 mendatang. Untuk itu Pekerjaan Rumah (PR) besar semua masyarakat termasuk guru yang mayoritas juga ibu rumah tangga, agar berperan menjaga kebersihan, keamanan, dan ramah terhadap setiap pengunjung wisata.

“Anak-anak sekarang kita sibuk dengan gadjetnya dan tidak bisa melihat orang datang yang sebetulnya membawa uang. Untuk itu peran kita semua diantaranya melalui potensi usaha pariwisata, orang-orang tersebut bisa mengeluarkan uang sebanyak-banyaknya di daerah kita. Jika sudah demikian dan semua sadar wisata, imbasnya juga daya saing pariwisata kita juga akan terus meningkat,” tutupnya.(red-1)

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.