Kendala Walimurid Belajar Daring di Sorot Wakil Rakyat

Bengkulu – Menyikapi proses belajar mengajar anak peserta didik dalam jaringan (daring) di tengah pandemi wabah Covid 19, mendapatkan sorotan dari Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu. Paslanya banyak keluhan yang diterima dari para orang tua atau walimurid siswa.

“Mayoritas walimurid atau para orang tua kewalahan ketika proses belajar mengajar yang dilakukan pihak sekolah secara daring di tengah pandemi Covid 19, mulai dari kemampuan yang mumpuni dalam menggunakan gadget atau handphone android, juga keluhan tentang kuota internet yang memang harus selalu ada, agar anaknya bisa mengikuti proses belajar secara online,” ungkap Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Zulasmi Octarina SE, dalam keterangannya.

Dengan kondisi demikian, Zulasmi Octarina  mengatakan, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah harus hadir memberikan solusi. Apalagi sejauh ini perhatian dari Pemerintah berupa bantuan sosial (bansos) kebutuhan sandang dan pangan seperti, beras dan mie instan. Tetapi bentuk lain khususnya untuk dunia pendidikan, belum ada.

Seperti, memberikan bantuan kuota internet gratis selama pandemic, ataupun solusi lainnya.

Selain itu diakui, tidak semua orang tua memahami dengan mata pelajaran anak zaman sekarang, dan kesibukan para orang tua atau walimurid yang kadang-kadang susah di ukur waktu, dan tidak sedikit orang tua yang pulang malam dengan pekerjaan yang masih menunggu.

“Persoalan proses belajar mengajar secara online ini menjadi perhatian kita (legislatif,red), dengan mendesak Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan agar memberikan solusi atas sistem belajar daring yang dikeluhkan oleh para wali murid. Apalagi dikawatirkan nantinya para orang tua bisa menjadi Darting atau Darah Tinggi, karena iya kalau orang tuanya mampu, kemudian lokasi rumah mereka memang berada dalam jangkauan sinyal internet yang bagus. Lain halnya bagi orang tua yang lokasi rumahnya jauh dari layanan jaringan internet, dan ini menjadi masalah, serta memunculkan banyak dampak lainnya,” kata politisi perempuan Nasdem ini pada Minggu, (2/8/2020).

Lebih lanjut ia juga memberikan apresiasi terhadap salah satu SMP tepatnya SMP Negeri 1 Kota Bengkulu, yang sudah ada kebijakan program memberikan bantuan kuota internet untuk anak didiknya.

Untuk itu diharapkan, dari dana yang telah dianggarkan dalam penanganan Covid-19 sebesar Rp 30,8 milyar, bisa diperuntukan untuk memberikan bantuan kepada sekolah, khususnya SMA/SMK agar proses belajar mengajar terus berjalan.

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.