Gubernur Bengkulu Berikan Bantuan Untuk Keluarga Nenek Samima

Bengkulu – Dalam rangka meringankan beban masyarakat kurang mampu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu pada Selasa, (9/6/2020) menyalurkan bantuan Corporate Sosial Responsibility (CSR) Bank Bengkulu kepada warga RT. 13 kelurahan Sawah Lebar Baru, Kota Bengkulu.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memberikan bantuan uang tunai kepada keluarga nenek Samima, untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Menurut Gubernur, bantuan ini perlu terkelola seperti membuat warung, usaha kecil-kecilan, sehingga mampu bertahan lama.

“Ini ada uang 20 juta rupiah, diharapkan ini dapat membantu kebutuhan keluarga. Namun, bantuan ini perlu dikelola dengan baik secara produktif, paling tidak penggunaannya dapat untuk kebutuhan jangka panjang,” ujar Gubernur Rohidin saat berkunjung kerumah nenek Samima.

Selain itu Gubernur Rohidin juga menyampaikan bantuan kursi roda untuk Jauhari (32) anak nenek Saimima, yang sudah 10 tahun mengalami kelumpuhan setelah terjatuh dari pohon.

Kemudian juga, ada tongkat bantu tunanetra untuk nenek Samima (76), serta bantuan bahan pokok.

“Disamping uang, kita juga membawa kursi roda untuk anaknya yang lumpuh, dan tongkat untuk membantu nenek berjalan. Beberapa bahan pokok juga diberikan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga ini,” jelas Gubernur Rohidin.

Terakhir, Rohidin juga mengapresiasi lingkungan rumah sekitar Nenek Samima, yang nampak asri, bersih, dan tertata.

Bahkan ia berpesan kepada pemerintahan setempat (RT) untuk terus memantau dan melaporkan jika ada masyarakat kurang mampu yang butuh bantuan.

“Pemerintahan paling depan adalah RT, yang memiliki peran besar sehingga keluarga masyarakat yang kurang mampu terjangkau bantuan. Disini juga lingkungannya sangat bersih dan tertata, walaupun rumah ini tampak sederhana, ini tanda penghuninya sangat pembersih, peduli akan lingkungan. Hal ini patut dicontoh,” terang Rohidin.

Sementara, Ketua RT 13 Lesmi Hertiani menjelaskan, nenek Samima hidup dengan ketiga anaknya. Sedangkan suaminya sudah lama meninggal dunia, karena jatuh dari memanjat pohon.

Disebutkan, selama ini, nenek Samima hidup dari penghasilan seorang anaknya yang sehari-hari mencari barang bekas.

“Sudah sejak lama sejak 1980, nenek sudah menetap di sini bersama 3 orang anak laki-lakinya dalam satu rumah berukuran 4×6 meter. Anaknya menjadi tulang punggung setelah beliau mengalami kebutaan sejak 20 tahun yang lalu, sebelumnya ia sebagai pengupas bawang,” cerita Lesmi.

Lebih lanjut ditambahkan, beberapa bantuan telah diterima oleh keluarga nenek Samima, dan sudah dimanfaatkan untuk kehidupannya. Bahkan masyarakat sekitar juga sangat peduli, dengan memberi kebutuhan pokok bagi keluarga nenek.

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.