Pengabdian Masyarakat: Revitalisasi Masyarakat Sadar Wisata Dalam Pengembangan Desa Wisata

(Prof. Durotul Yatimah, Setiawan Wibowo, MM.Par, Dr. Elsa Fitri Ana, S.Keb, M.Ked.Trop)

Selasa, 30 Juni 2023, di Desa Sirnajaya Kec. Sukamakmur Kab. Bogor dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat oleh para dosen Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas negeri Jakarta dengan saalah satu tema “Revitalisasi Masyarakat Sadar Wisata Dalam Pengembangan Desa Wisata”. Desa Wisata menjadi Salah Satu Pilar Pengembangan Pariwisata yang Berkelanjutan menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Salah satu kunci keberhasilan dalam pengembangan desa wisata adalah masyarakat sadar wisata. Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat setempat, desa wisata memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi yang menarik, berkelanjutan, dan mampu memberikan dampak positif secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Upaya Menuju Keberlanjutan Desa Wisata Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak pemerintah daerah dan berbagai pihak yang memperhatikan pentingnya revitalisasi masyarakat sadar wisata dalam pengembangan desa wisata. Revitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pariwisata berkelanjutan, melestarikan budaya dan lingkungan, serta mendorong partisipasi aktif dalam pengelolaan dan pengembangan desa wisata. Menurut narasumber salah satu dosen Pendidikan Masyarakat Setiawan Wibowo, MM.Par, menjelaskan langkah-langkah dalam revitalisasi masyarakat sadar wisata meliputi:

1.    Pendidikan dan Pelatihan: Pemerintah daerah dan organisasi terkait memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat mengenai prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan, kebersihan, dan pelayanan kepada wisatawan. Ini dapat membantu meningkatkan kualitas layanan dan memberikan pengalaman positif kepada wisatawan.

2.    Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran wisata adalah dengan mengintegrasikan masyarakat dalam rantai nilai pariwisata. Pelatihan keterampilan, pengembangan produk lokal, dan pemberian peluang usaha kepada masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan dan memotivasi partisipasi aktif dalam pengembangan desa wisata.

3.    Konservasi Budaya dan Lingkungan: Masyarakat sadar wisata juga harus dilibatkan dalam upaya pelestarian budaya dan lingkungan. Mereka dapat berperan dalam menjaga warisan budaya dan alam, serta mengimplementasikan praktik ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari.

4.    Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan: Revitalisasi masyarakat sadar wisata juga berarti memberikan masyarakat peran yang lebih aktif dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan desa wisata. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan dapat memastikan bahwa kepentingan mereka diakomodasi dan meminimalkan konflik potensial.

5.    Kampanye Kesadaran Wisata: Melalui kampanye edukatif dan promosi, masyarakat sadar wisata dapat menjadi duta pariwisata berkelanjutan di desa mereka. Kampanye ini dapat melibatkan berbagai media, seperti sosial media, seminar, dan lokakarya.

Banyak desa wisata telah merasakan manfaat dari revitalisasi masyarakat sadar wisata. Peningkatan kunjungan wisatawan, pertumbuhan ekonomi lokal, serta pelestarian budaya dan lingkungan adalah beberapa hasil positif yang telah dicapai. Namun, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti ketidakpastian ekonomi, perubahan perilaku wisatawan, dan pengelolaan yang berkelanjutan. Revitalisasi masyarakat sadar wisata adalah langkah penting dalam pengembangan desa wisata yang berkelanjutan. Dengan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, desa wisata memiliki potensi untuk menjadi destinasi yang menarik, lestari, dan memberikan manfaat bagi semua pihak. Melalui pendidikan, pemberdayaan ekonomi, konservasi budaya dan lingkungan, serta partisipasi dalam pengambilan keputusan, desa wisata dapat menjadi contoh sukses dalam menggabungkan pariwisata dan keberlanjutan.

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.