Masjid Istiqlal Bawa Misi Pembangunan Ekonomi dan Peradaban Global di Asia

Melaka – Badan Pengurus Masjid Istiqlal (BPMI) melakukan kunjungan resmi ke Istana Melaka, Malaysia. Tuan Yang Terutama Tun Seri Setia (Dr) Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam bersama tim Ahli Lembaga Pengawalan dan Perlesenan Pencetakan Al-Quran Malaysia, menyambut hangat kedatangan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA,  Jumat (28/7/2023).

Lawatan resmi ke Negeri Petronas dan dilanjutkan ke beberapa negara di Asia ini, Imam Besar Masjid Istiqlal didampingi oleh  Laksamana Pertama TNI (Purn) Dr. KH. Asep Saepudin, Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat, Mulyono Lodji, Direktur Utama Istiqlal Global Fund (IGF),  dan Aan Yugiastomo, Direktur Pengembangan Digitalisasi dan Ekosistem Bisnis IGF.

Memasuki ruangan utama Istana Melaka, secara protokoler,  Imam Besar Masjid Istiqlal dipersilahkan mengisi buku tamu VIP sambil mengabadikan beberapa pose gambar bersama rombongan.

Mengawali obrolan yang terasa sangat akrab dan cair, juga sebagai kunjungan balik dari Istiqlal,  Prof. Nasaruddin Umar menyampaikan informasi perkembangan pengelolaan Masjid Istiqlal Jakarta sebagai Masjid negara kebanggaan Indonesia dan dunia yang sudah menperoleh beragam penghargaan internasional sebagai Green Mosque pertama di dunia dari International Finance Corporation (IFC).

“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap Masjid Istiqlal yang telah melakukan penghijauan. Sungguh sangat kami syukuri karena Istiqlal mendapatkan apresiasi, bukan lokal tapi internasional. Apresiasi luar biasa terhadap Masjid Istiqlal sebagai masjid pertama di dunia yang mendapatkan sertifikat Green Mosque,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasarudin Umar, mengawali perbincangan, Jumat  (28/7/2023).

“Istiqlal juga mengembangkan Pendidikan Kader Ulama (PKU) dan Pendikan Kader Ulama Perempuan. Ini program pertama dan belum ada di belahan dunia lain. Hanya ada di Istiqlal. Kami kerjasama dengan LPDP dan Universitas PTIQ. Mereka mendapat beasiswa penuh untuk belajar di Timur Tengah dan Amerika” Lanjut Nasaruddin Umar.

Lebih lanjut Rektor PTIQ ini menegaskan bahwa dengan dukungan berbagai pihak, Masjid Istiqlal menjadi pusat aktifitas spritual, intelektual dan pengembangan ekonomi umat. Istiqlal mengembangkan ekosistem model bisnis strategis seperti pengelolaan parkir modern, kuliner dan souvenir, ATM center & money changer, wedding organizing, meeting & exhibition, dan pengembangan produk halal dan keuangan syariah  yang berbasis digital.

TYT Tun Seri Setia (Dr) Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam menyampaikan apresiasi kepada Masjid Istiqlal dengan inovasi dan penghargaan yang telah dicapai. Beliau juga terus mendorong kemandirian ekonomi masjid di Melaka, dan Istiqlal akan menjadi salah satu model rujukannya.

Perbincangan diakhiri dengan penyerahan souvenir dan beberapa buku karya Imam Besar Masjid Istiqlal, makan bersama dengan menu khas Melaka dan sholat Jumat di Masjid Al-Azim Negeri Malaka.

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.