Shalat Ied Diperbolehkan, Prokes Harus Diutamakan

Bengkulu – Kendati Pemerintah Pusat telah mengeluarkan kebijakan larangan melaksanakan Shalat Ied di masjid, terutama bagi daerah zona merah penyebaran Covid-19, namun Provinsi Bengkulu sesuai dengan kebijakan Gubernur Rohidin Mersyah masih memperbolehkan asalkan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

“Kalau untuk kita di Bengkulu, meskipun ada beberapa daerah zona merah. Untuk pelaksanaan salat Ied sesuai dengan kebijakan Gubernur Bengkulu. Silahkan di mesjid, tapi wajib menerapkan prokes,” ungkap Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Drs. H. Zahdi Taher M.HI, dalam keterangannya.

Zahdi menyebutkan, tata cara melaksanakan shalat Ied di masjid, wajib menggunakan masker dan mengambil air wudhu dari rumah. Kemudian membawa sajadah dan saat berada di dalam masjid sesuai dengan arahan panitia mesjid.

Lalu, sebelum masuk masjid juga wajib mencuci tangan terlebih dahulu.

“Panitia shalat Ied harus memastikan bahwa pelaksanaan shalat sesuai dengan prokes. Jadi kita di Bengkulu tidak ada larangan dan sesuai kebijakan Gubernur,” terang Zahdi pada Selasa, (11/5/2021).

Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menerangkan, dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, tidak ada larangan melaksanakan shalat Ied di Mesjid.

“Shalat id di Mesjid silahkan, karena sejak awal statement saya tentang Covid-19 ini tidak berubah, bahwa Covid-19 tidak untuk ditakuti, tapi tidak juga untuk kita anggap enteng. Jadi silahkan kalau nanti akan shalat Ied di mesjid, namun tetap perhatikan proksesnya,” jelasnya.

Lebih lanjut ditambahkan, untuk silaturahmi juga tidak melarang, namun perlu di ngat sama-sama bahwa Covid-19 masih ada, sehingga kegiatan silaturahmi bisa secara bergantian saja, dan jangan datang sekaligus, sebab bisa menimbulkan kerumunan.

Begitu juga untuk yang ingin mudik pulang kampung antar kabupaten di dalam Provinsi Bengkulu, dipersilahkan dan tidak ada laranga. Hanya saja jika ada kebijakan dari Bupati atau Walikota yang berbeda, juga dipersilahkan.