Iklan Media Belum Cair, Gubernur Rohidin Diminta Peduli Nasib Wartawan

Intersisinews.com | Belum cairnya tagihan publikasi iklan sejumlah media cetak dan online di Dinas Kominfotik provinsi Bengkulu di keluhkah sejumlah pengusa media yang meminta Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah peduli dan turun tangan akan nasib wartawan media, sebab sudah lima bulan nasib iklan publikasi belum jelas titik terangnya pada Dinas Kominfotik Provinsi Bengkulu.

Hal ini sebagaimana disampaikan Andry Liyusno yang merupakan salah seorang pengusaha koran mingguan mengeluhkan belum jelasnya nasib sejumlah tagihan iklan di Diskiminfotik Provinsi dan meminta Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah turun tangan.

” Kami sangat mengeluhkan sudah hampir lima bulan belum ada pencairan iklan di Diskominfotik provinsi Bengkulu, hutang perusahaan sampai sekarang terus membengkak sebab pemasukan dari publikasi selain berkurang namun belum jelas nasibnya, kami minta pak Gubernur Rohidin dapat turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini karena kami pelaku media juga ikut terdampak akibat covid 19 dan memiliki tanggungjawab besar atas wartawan yang bekerja di perusahaan yang belum menerima upah akibat minusnya pendapatan” ujar nya sabtu 9/5/2020

Hal yang sama juga dialami oleh Anjang Sumitro pimpinan media online viralpublik yang merasa adanya diskriminasi dalam kerjasama publikasi pada Diskominfotik provinsi Bengkulu.

“Kami mengeluhkan seakan ada diskriminasi kerjasama publikasi pada diskominfotik provinsi Bengkulu sebab sampai saat ini tagihan iklan publikasi kami belum juga dibayarkan sudah hampir lima bulan, ini ada apa tolonglah jangan dibeda-bedakan perlakuan antar media, dan kami meminta janganlah dijadikan kami pelaku media jadi alat politik ajang Pilkada, biarkan kami bekarya secara bebas dan idependent” ungkapnya

Sampai saat ini pewarta kami masih berupaya mengkonfirmasi terkait dengan persoalan kerjasama publikasi pada Diskominfo provinsi Bengkulu. (***)

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.