Bengkulu,Menjelang lebaran, kebutuhan daging sapi biasanya meningkat di kalangan masyarakat, hal ini dikarenakan tradisi masyarakat dalam merayakan Idul Fitri biasanya akan menyajikan hidangan makanan bagi keluarga. Salah satu menu favorit yang tak terlewatkan adalah rendang yang identik bahannya dari daging sapi. Setiap menjelang lebaran biasanya harga daging sapi akan mengalami kenaikan dari hari biasanya, hal ini dikarenakan permintaan yang tinggi dari masyarakat, terlebih jika tidak diikuti dengan pasokan daging sapi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hari raya. Untuk memastikan pasokan daging sapi tetap tersedia tentu kita perlu melihat kondisi usaha peternakan itu sendiri, mulai dari jumlah ternaknya berapa banyak, sebaran ternaknya dimana saja, untuk itu akan diulas mengenai usaha peternakan khususnya di Provinsi Bengkulu.
Petnakan merupakan bagian dari sektor perekonomian yang tidak hanya berperan sebagai sumber pangan yang berupa daging, telur, dan susu, tetapi menjadi sumber penghidupan bagi banyak masyarakat. Hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, ayam menjadi hewan peliharaan di kalangan masyarakat. Peternakan mempunyai peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, melalui produksi peternakan yang dihasilkan baik berupa daging, telur, dan susu sebagai komoditi dalam perdagangan, selain itu melalui peternakan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap para pencari kerja.
Dalam hal konteks sebagai sumber pangan, peternakan mempunyai peran penting dalam menyediakan pasokan pangan, daging, telur, dan susu sebagai sumber protein hewani yang dibutuhkan masyarakat. Kebutuhan protein hewani merupakan hal yang sangat penting bagi kebutuhan tubuh kita, kandungan zat gizi didalamnya dapat mempelancar sistem metabolisme tubuh. Penciptaan lapangan pekerjaan melalui peternakan ternyata juga mampu mengurangi tingkat pengangguran, seperti halnya di daerah pedesaan, melalui usaha peternakan tentu memerlukan tenaga kerja untuk mengelolanya, mulai dari memberi makan, membersihkan kandang, dan merawat kesehatan hewan.
Potensi peternakan di Provinsi Bengkulu
Salah satu usaha peternakan yang diusahakan masyarakat di Provinsi Bengkulu adalah usaha ternak besar seperti usaha ternak sapi dan kerbau, kedua jenis ternak ini sering kita jumpai ketika kita berkunjung di beberapa wilayah pedesaan umumnya, dan tak jarang kita jumpai sekumpulan sapi ataupun kerbau dilepasliarkan di hamparan padang rumput luas. Lalu bagaimanakah sebaran populasi kedua jenis ternak tersebut di Provinsi Bengkulu? Mengacu data BPS dari hasil Sensus Pertanian Tahun 2023 (ST2023) yang lalu diperoleh catatan bahwa di Provinsi Bengkulu terdapat sebanyak 110.688 ekor ternak sapi potong dan 15.221 ekor kerbau.
Populasi ternak sapi potong dan kerbau tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, Berdasarkan hasil Sensus Pertanian tahun 2023, populasi ternak sapi potong terbanyak berada di Kabupaten Bengkulu Utara, yaitu sebanyak 34.176 ekor atau sekitar 30.87 persen dari populasi sapi potong di Provinsi Bengkulu. Sementara Populasi sapi potong paling sedikit terdapat di Kabupaten Lebong yaitu sebanyak 183 ekor atau sekitar 0,16 persen dari populasi ternak sapi potong di Provinsi Bengkulu. Kemudian, populasi kerbau terbanyak terdapat di Kabupaten Kaur, yaitu sebanyak 4.744 ekor dan paling sedikit di Kabupaten Lebong , yaitu sebanyak 136 ekor.
Sementara itu masih dari catatan BPS dari hasil ST2023 yang lalu, untuk populasi ternak sapi potong di Kabupaten Bengkulu Selatan ada sebanyak 15.536 ekor dan 2.617 ekor kerbau, Kabupaten Rejang Lebong ada 3.007 ekor sapi potong dan 283 ekor kerbau, Kabupaten Bengkulu Utara ada sebanyak 1.955 ekor kerbau, Kabupaten Kaur sebanyak 8.945 ekor sapi potong, Kabupaten Seluma ada sebanyak 17.107 ekor sapi potong dan 532 ekor kerbau. Kabupaten Mukomuko ada sebanyak 18.525 ekor sapi potong dan 1.871 ekor kerbau, Kabupaten Kepahiang 1.278 ekor sapi potong dan 137 ekor kerbau, Kabupaten Bengkulu Tengah ada sebanyak 8.778 sapi potong dan 2.548 ekor kerbau, dan Kota Bengkulu ada sebanyak 3.153 ekor sapi potong dan 398 ekor kerbau.
Penggalakn usaha peternakan dikalangan masyarakat bisa menjadi sebuah prospek usaha dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk itu diperlukan suatu upaya yang dapat memantik minat masyarakat dalam mengusahakan peternakan sapi potong dan kerbau. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melalui kemitraan dan kerjasama yang tentunya akan memberikan banyak manfaat. Kemitraan dengan perusahaan, kerjasama dengan institusi pendidikan, koperasi, dan program dukungan pemerintah seperti pembangunan unit-unit rumah potong hewan (RPH) dan Tempat Pemotongan Hewan (TPH) merupakan bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk menggalakan usaha peternakan. Dengan membangun kemitraan akan lebih membantu dan meringankan masyarakat dalam menggeluti usaha peternakan.
Untuk diketahui menurut angka yang dikeluarkan BPS pada tahun 2023 di Provinsi Bengkulu tercatat jumlah sapi yang dipotong sepanjang tahun 2023 ada sebanyak 12.885 ekor, dan sebanyak 7.296 diantaranya merupakan sapi yang dipotong di RPH/TPH. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan jumlah sapi yang dipotong pada tahun 2022 yang tercatat ada sebanyak 14.923 ekor, dan sebanyak 8.221 ekor diantaranya merupakan sapi yang dipotong di RPH/TPH
Peran pemerintah dalam mendorong perusahaan untuk menjalin kemitraan dengan masyarakat dalam usaha peternakan sangatlah penting, pemerintah hendaknya dapat memberikan kebijakan kepada perusahaan misalnya mengharuskan perusahaan untuk membeli sebagian produksi dari hasil usaha peternakan masyarakat, selain itu membangun infrastruktur yang mendukung usaha peternakan masyarakat, dengan adanya kolaborasi antara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah tentu akan membentuk suatu sinergitas yang dapat menunjang perekonomian untuk dapat tumbuh dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.