Meningkatan Kapasitas Anggota PSGK Dan Dosen Unib Tentang Metodologi Berperspektif Genjer

Bengkulu, Intersisinews. Com – Pusat Studi Gender dan Keluarga (PSGK) Universitas Bengkulu menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kapasitas Anggota PSGK dan Dosen Universitas Bengkulu tentang Metodologi Berperspektif Gender dan Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari mulai 28 sampai 29 September 2022, dan diikuti sekitar 50 orang ini,

Menurut Yessilia Osira S.Sos, MP selaku ketua panitia bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota PSGK dan Dosen Universitas Bengkulu, terutama dosen-dosen muda agar dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan-penelitian-dan pengabdian kepada masyarakat), senantiasa dilakukan dalam perspektif gender.

Kegiatan Workshop dibuka oleh Rektor Universitas Bengkulu, yang diwakili oleh Prof. Dr. Arono, M.Pd. Dalam sambutannya, Universitas Bengkulu berharap agar pelaksanaan workshop ini dapat menunjang pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) universitas yang pada akhirnya mendorong terwujudnya Universitas Bengkulu yang Responsif Gender.

Hadir sebagai pembicara utama workshop ini adalah Dr. Ir. Arianti Ina Restiani Hunga, M.Si, yang merupakan Sekretaris Asosiasi Pusat Studi Wanita/Gender dan Anak Indonesia (ASWGI), sebuah wadah berkumpulnya pusat studi pusat studi gender, perempuan dan anak dari perguruan tinggi di Indonesia. Dalam materinya, disampaikan bahwa perguruan tinggi, termasuk Universitas Bengkulu, perlu untuk menyusun peta jalan (road map) pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, yang didasari oleh perspektif Gender Equality dan Social Inclusion (GESI), yaitu seperangkat alat analisis untuk menelaah dampak relasi laki-laki dan perempuan serta relasi antar entitas.

Hal ini diperjelas oleh pembicara selanjutnya, yaitu Dra. Yayah Chanafiah, M.Hum selaku Ketua PSGK dan Dr. Nursulistyo Budi Ambarini.,SH.,M.Hum dari Universitas Bengkulu, yang menyatakan pentingnya Konsep Gender dan Pengarusutamaan Gender dan kosep anggaran responsif gender dalam pengelolaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dosen di Universitas Bengkulu.

Workshop ini setidaknya merupakan jawaban awal atas fenomena kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Provinsi Bengkulu. Pasca pelaksanaan workshop, dosen-dosen Universitas Bengkulu dapat berperan aktif dalam kegiatan pengarusutamaan gender, untuk mencegah dan menangani permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, melalui berbagai kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. (Rilis)

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.