Pilkada 2020 dan Rusaknya Moralitas Pejabat Kita

Masyarakat kota Bengkulu kembali di hebohkan dengan pemberitaan viral di media Daring terkait dugaan perselingkuhan pejabat Bengkulu yang dipolisikan, ini bukan kejadian pertama dalam tahun 2019 , setelah sebelumnya diawal tahun 2019 juga sempat viral kejadian yang hampir sama yang menimpa salah seorang pejabat di Pemerintah kota Bengkulu yang di gerbek bersama istri siri.

Berulangnya kasus serupa sangat memprihatinkan dan memperlihatkan rendahnya moralitas oknum pejabat publik tersebut, seakan perselingkuhan menjadi hal lumrah dan biasa saja, padahal seorang pejabat merupakan pemimpin yang harusnya menjadi panutan bagi masyarakat.

Seorang Pejabat harusnya memiliki jiwa kepemimpinan dalam mengemban amanah jabatan, bertanggung jawab dan memiliki sifat dan Akhlak yang baik dan dapat menjadi teladan. Seorang pejabat merupakan figur yang semestinya menjadi suri tauladan yang baik bawahan dan masyarakat disekelilingnya. Jika digambarkan, pemimpin itu seperti kepala yang berisi otak yang merupakan pusat segala aktifitas tubuh manusia. Jika kepalanya baik dan penuh dengan hal-hal positif, maka bawahnyapun akan demikian. Jika kepalanya penuh kebusukan, maka segala aktifitas tubuhnyapun akan mengarah pada hal-hal yang negatif. Artinya jika pemimpinnya baik dan amanah maka segala kebaikan akan mengalir hingga ke bawah atau rakyat. Namun sebaliknya jika pemimpinnya tidak amanah, bagaimana ia memimpin dan mensejahterakan rakyatnya?

Kembali berulangnya kasus perselingkuhan pejabat publik ini hendaknya bisa menjadi sebuah momen untuk menyadarkan kita bahwa sudah saatnya kita memilih seorang pemimpin yang benar-benar memiliki moral yang baik. Sudah sering kita dikagetkan dengan tingkah laku para pemimpin kita yang berlaku memalukan dengan melanggar norma dan etika. Sudah saatnya kita harus benar-benar kritis dalam memilih seseorang yang akan memimpin kita, apalagi di tahun 2020 mendatang provinsi Bengkulu dan beberapa kabupaten lainnya menggelar Pilkada lansung.

Dalam menghadapi Pilkada ini hendaklah masyarakat betul-betul kritis dan menyeleksi moralitas dari Kepala Daerah yang akan dipilih, hendaklah masyarakat melihat track record dan kualitas pemimpin, jika pemimpin tersebut pernah memiliki cacat moral, terlibat korupsi dan persoalan moral lainya hendaklah tidak dipilih dan sebaiknya masyarakat memilih sosok yang memiliki ahlak dan moral yang baik dan peduli akan kemakmuran umat yang insyallah akan membawa provinsi Bengkulu ke masa depan yang lebih baik.

Kasus-kasus yang menimpa para pemimpin kita, menunjukkan bahwa moralitas bangsa kita sudah sedemikian tergerus hebat. Hal itu juga terbukti dengan rusaknya moral para generasi muda kita. Budaya Korupsi, free sex, penyalahgunaan narkoba, alkohol, tawuran dan aksi kekerasan lainnya adalah salah satu akibat dari runtuhnya moralitas para pemimpin kita.

Semoga kedepan, mereka-mereka yang akan mencalonkan diri menjadi seorang pemimpin dalam tingkat apapun, adalah mereka yang memiliki moral yang baik, amanah, bijak dan bertanggung jawab. Dan kita sebagai pemilih dan penentu siapa yang akan memimpin kita nantinya, hendaknya memilih dengan bijak dan dengan hati nurani. Jangan hanya karena kita disogok dengan sedikit uang dan segala macam kebaikan semu kita lalai. Kita harus mulai pintar-pintar memilah dan memilih mereka yang benar-benar berjiwa pimimpin. Sehingga cita-cita luhur bangsa Indonesia akan tercapai. (***)

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.