Aroma Politis Caretaker Walikota

 

Koreksi:

Terhadap informasi dan data yang digunakan redaksi dalam penulisan Tajuk Rencana ini ada beberapa Poin yang di Koreksi oleh Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah via whatapp, berikut koreksi data dan informasi yang kami sajikan secara lengkap dan utuh :

Sy luruskan..sy tdk prna mnjdi anggota apalagi dilantik mnjdi Pengurus PAN. Tp diajak dan dijanjikan oleh Ketua Umum PAN Pak Zulkifki Hasan dan Helmi Hasan utk mnjdi Ketua DPW PAN memang prna tp justru mereka sendiri membatalkan..pdhl mrka sendiri yg minta ke saya dan bagi saya tdk masalah…hal yg biasa saja.
Soal karatkr Walikota kita siapkan calon yg pas dan berpengalaman sbg birokrat agar kgtn pemerintahan Kota Bkl dpt brjln dg baik dan produktif…sy kira kurang pas juga kalau carateker walikota bernuansa akademik dan beraroma ilmiah…ntar jadi kampus……   pdhl yg akan dilaksanakan dlm wkt dekat adalah perhelatan politik..pesta demokrasi..

 

 

Tajuk Rencana- intersisinews.com, Setelah tanggal 21 januari ini jabatan Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu berakhir dan akan digantikan oleh caretaker Walikota yang di usulkan oleh PLT Gubernur ke Mendagri, untuk saat ini nama yang digadang-gadang sebagai calon carateker walikota yaitu Hamka dan Budiman, keduanya memiliki khas kuat untuk mengganti posisi Walikota Bengkulu Helmi Hasan, selain itu nama Ricky Gunawan yang baru saja menjabat Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan juga ikut masuk bursa nama yang ikut dicalonkan sebagai Carateker Walikota Bengkulu. 

Budiman Ismaun sebelumnya merupakan pejabat non job yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Nasional menggantikan Ade Erlangga yang di mutasi sebagai staf ahli gubernur Bengkulu, sedangkan Hamka Sabri saat ini menjabat Asisten I Pemprov yang memiliki jaringan Hingga ke mendagri, sementara itu Riki Gunawan termasuk dalam pejabat yang ikut dimutasi pada jumat yang lalu.

Ditengarai perombakan jajaran pejabat eselon II yang dilakukan PLT. Gubernur jumat (12/1), kemungkinan berkait erat dengan Penentuan calon caretaker walikota Bengkulu yang beraroma politis, sebab menurut sumber media ini Rohidin Mersyah telah resmi menjandi anggota Golkar dengan nomor anggota NPAPG 17710200222650001, sebagai kader Golkar tentu Rohidin Mersyah akan tunduk dan patuh pada arahan yang diarahkan oleh kebijakan Partai.

Kita ketahui saat ini Patrianan Sosialinda merupakan calon walikota yang diusung oleh DPD partai Golkar Kota Bengkulu bersama-sama dengan partai PDIP dan Hanura, sehingga sudah dapat dipastikan DPP Golkar akan menginstruksikan kepada setiap kader partai untuk memenangkan Calon yang di rekomendasikan Partai Golkar, sehingga disinyalir kebijakan penempatan caretaker walikota beraroma politis.

Aroma Politis dalam penempatan caretaker walikota dapat dirasakan sebab sehari setelah vonis Riduan Mukti di Pengadilan Tipikor Bengkulu keesokannya Rohidin lansung melakukan perombakan di jajaran pejabat eselon II provinsi Bengkulu, seolah kehadiran Rohidin pada Sidang Riduan Mukti tersebut meminta restu untuk pelaksanaan mutasi sebab kita ketahui Riduan Mukti sebelumnya sempat menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu.

Jika kita flashback ke belakang tentu kita ingat jika Rohidin Mersyah merupakan kader Partai Amanat Nasional yang ikut dilantik sebagai pengurus DPW PAN pada 7 september 2016 sebagai pengurus periode 2015- 2020, sebagi pengurus dengan jabatan Anggota Majelis Penasehat Partai Daerah ikut juga dilantik saat Itu H. Asnawi A Lamat dengan jabatan Pengurus dan Wakil Ketua Bidang pemenangan Pemilu.

Selain itu publik masih ingat saat Helmi Hasan melakukan manuver politik dengan seolah mengundurkan diri sebagai ketua partai berlambang matahari tersebut. Dilansir dari harianrakyatbengkulu.com alasan pengunduran diri Helmi Hasan sebagai ketua DPW PAN “karena Bang Zainudin (kakak kandung Helmi-red) terpilih sebagai ketua DPW lampung. Jadi tidak etis jika saya juga ketua DPW PAN Bengkulu, Saya sudah hubungi Ketua Umum Tentang Pengunduran diri sebagai Ketua PAN Bengkulu” ungkap Helmi melalui pesan Whatapp

Diduga manuver politik yang dimaikan Helmi merupakan strategi untuk menghilangkan matahari kembar di pengurusan PAN sebab kita ketahui Helmi dan Rohidin sama-sama menjabat sebagai kepala Daerah sehingga di khawatirkan jika Rohidin masih berada di kepengurusan PAN akan meredupkan popularitas ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu, sehingga diperlukancara halus untuk menyingkirkan Rohidin dari PAN dan benar ternyata kita ketahui sekarang Rohidin Sudah Menjadi Kader partai Golkar.

Manuver politik yang dimainkan Helmi beberapa waktu yang lalu ternyata sekarang menjadi blunder sebab bukan saja Rohidin yang keluar dari PAN baru-baru ini H. Asnawi A Lamat secara terbuka menyatakan diri keluar sebagai pengurus PAN dan kemungkinan besar akan merapat kepada kubu Linda- Mirza.

Jika melihat peristiwa- peristiwa tersebut maka kita dapat mencium aroma Politis yang akan mewarnai dalam penempatan calon Caretaker Walikota meskipun sama sama kita ketahui caretakker walikota yang diangkat dari unsur ASN dilarang melakukan perbuatan yang mengarah kepada keberpihakan salah satu calon atau perbuatan yang mengindikasikan terlibat dalam politik praktis/berafiliasi dengan partai politik. Walaupun demikian siapapun Caretaker nanti tetap tunduk dengan arah politik gubernur Bengkulu.

 

Tajuk Rencana Redaksi

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.