Bengkulu – Dari rilis lembaga survey Fixpoll Indonesia pada Senin, (3/8/2020), menyebutkan, mantan Gubernur Bengkulu, Agusrin M. Najamudin berpeluang besar meraih kemenangan jika benar-benar maju dalam Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang.
Sebaliknya ketika Agusrin tidak maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub), Gubernur petahana, Rohidin Mersyah cenderung tidak lebih kuat ketimbang Walikota petahana Helmi Hasan. Apalagi jika sampai tidak tepat dalam menentukan pendamping.
Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, M. Anas RA, dalam keterangannya menyatakan, berdasarkan hasil survei yang kita lakukan, dengan menggunakan metode multistage random sampling, sampel 640 orang dan margin eror lebih kurang 4,07 persen.
Sedangkan untuk sampel juga berasal dari seluruh kecamatan yang terdistribusi secara proporsional dalam wilayah Provinsi Bengkulu, dengan pelaksanaannya dari tanggal 9-16 Juli 2020, hasil survey simulasi 4 pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, nama Agusrin keluar sebagai pemenang, meski dipasangkan dengan Imron Rosyadi ataupun Izda Putra.
Lalu posisi kedua di raih petahana Rohidin Mersyah, yang dipasangkan dengan Ferry Ramli ataupun Rosjonsyah.
Kemudian, untuk petahana Helmi Hasan ketika berpasangan dengan Muslihan DS, dan keempat di raih Ahmad Hijazi-Anarulita Muchtar.
“Ketika simulasi dilakukan dengan 3 Paslon, Agusrin tetap meraih kemenangan. Hanya saja Agusrin terlihat lebih kuat ketika dipasangkan dengam Imron Rosyadi, ketimbang Izda Putra,” kata Anas.
Selain itu Anas menerangkan, pihaknya juga melakukan simulasi dengan 2 paslon, dan lagi-lagi Agusrin keluar sebagai pemenang. Apalagi ketika dipasangkan dengan Imron, meraih 41,2 persen. Sedangkan jika dipasangkan dengan Izda, meraih 40,3 persen.
Sebaliknya petahana saat dipasangkan dengan Ferry Ramli, meraih 25,7 persen dan dengan Rosjonsyah meraih 26,1 persen.
“Ketika simulasi 2 paslon, tanpa mengikut sertakan Agusrin, yang meraih kemenangan dalam Pilgub, malah Helmi Hasan ketika dipasangkan dengan Muslihan DS, dengan raihan 28,8 persen dan 28,2 persen. Sementara petahana ketika dipasangkan dengan Ferry meraih 23,1 persen, dan berpasangan dengan Rosjonsyah 24,1 persen,” paparnya.
Lebih lanjut ditambahkan, melihat hasil survey dari simulasi paslon tersebut, untuk pendamping atau balon Wagub turut berperan dalam menentukan kemenangan.
Oleh karena itu, jika tidak tepat menentukan pendamping bisa berakibat fatal, sebab bisa saja malah mendapatkan kekalahan.
“Setiap kandidat paslon masih memiliki kesempatan mendongkrak suara, mengingat dalam survei persentase sampel yang belum menentukan pilihan cukup tinggi yakni, 21,2 persen untuk elektabilitas jika pemilihan dilakukan hari ini,” tukasnya.