Dr. (H.C.) H. Ahmad Hijazi, S.H., M.Si

IntersisiNews.com,  Bengkulu – Kualitas manusia di dunia tidaklah di ukur berdasarkan kekayaan dan kedudukan yang di miliki, melainkan di berdasarkan dari ilmu pengetahuan yang ia kuasai. Namun selain ilmu, kualitas hidup seseorang juga di nilai dari akhlak mereka.

Oleh sebab itu seseorang yang berilmu namun tidak di imbangi dengan akhlak yang mulia, maka apapun yang ia miliki akan menjadi sia-sia. Karena ilmu tanpa akhlak akan membawa manusia kepada sebuah kehancuran.

Islam sangat memperhatikan ilmu pengetahuan, bahkan Allah Swt akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang menuntut ilmu. Dengan ilmu seseorang akan mendapatkan kemudahan hidup baik di dunia maupun di akhirat.

Oleh sebab itu kita di tuntut untuk mempelajari ilmu-ilmu agama agar dapat mengetahui tentang akhlak dan moral sebagai seorang yang berilmu. Ilmu agama yang mulia sebaiknya di barengi dengan akhlak yang mulia juga.

Sebagaimana yang di lakukan oleh para ulama terdahulu yang sangat memperhatikan adab dan akhlak bahkan sampai mempelajarinya bertahun-tahun. Mereka lebih mengutamakan akhlak sebelum mereka mencari ilmu.

Seperti yang di sampaikan oleh Abdullah bin Mubarak pada kitab Ghayatun-Nihayah fi Thobaqotil Quo sebagai berikut :
طلبت الأدب ثلاثين سنة وطلبت العلم عشرين سنة كانوايطلبون الأدب ثم العلم

“Saya mempelajari adab selama tiga puluh tahun dan saya mempelajari ilmu (agama) selama dua puluh tahun. Dan ada-lah mereka (para ulama salaf) memulai pelajaran mereka dengan mempelajai adab terlebih dahulu kemudian baru ilmu.

“Namun, sekarang ini banyak sekali para pelajar serta mahasiswa yang tidak memberikan integritas ilmu dan akhlak mereka dalam lingkungan masyarakat. Salah satu perbuatan tercela dari para pelajar dan mahasiswa saat ini adalah aksi tawuran.

Padahal akhlak adalah hal utama yang harus di penuhi sebelum ilmu. Sehingga sebaiknya dari pihak lembaga pendidikan tidak hanya memikirkan nilai akademik saja, mereka juga harus memberikan perhatian lebih terkait masalah akhlak kepada para pelajar.

Sebagai orang islam maka kita di wajibkan untuk mengetahui atau mempelajari akhlak yang terpuji dan tercela. Salah satu dasar seseorang yang mencari ilmu adalah dengan memperbaiki niatnya dan mensucikan hatinya dari suatu perbuatan yang memiliki unsur menipu, kotor dendam hasud, keyakinan yang tidak baik, dan budi pekerti yang tidak baik.
Hal tersebut di lakukan agar ia pantas untuk menerima ilmu.

Apabila seseorang yang mencari ilmu dengan niat bukan karena Allah Swt maka ia tidak akan mendapatkan pahala serta berkah dari mencari ilmu. Sebagaimana di sebutkan dalam sebuah hadist berikut:

من تعلم علما مما يبتغى به وجه الله عز وجل لا يتعلمه الا ليصيب به عرضا من الدنيا لم يجد عرف الجنة يوم القيامة

“Barang siapa yang mempelajari suatu ilmu (belajar agama) yang seharusnya di harap adalah wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia tidak akan mendapatkan wangi syurga di hari kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Jadi, berdasarkan dari penjelasan di atas maka kita di tuntut untuk memelihara diri dengan akhlak yang mulia. Bahkan seharusnya, sebelum kita mencari ilmu maka yang perlu kita perhatikan terlebih dahulu adalah akhlak.

Dan ketika mencari ilmu, maka yang harus di perhatikan adalah niat di dalam hatinya karena Allah Swt. Apabila seseorang yang memiliki ilmu namun tanpa di iringi dengan akhlak yang mulia maka ilmunya menjadi sia-sia. Wallahua’lam bisshawa.

Suber : FlamboyanNews.Com
Editor : Ardindarsyah

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.