BBM Non Subsidi Naik, DPRD : Masyarakat Mapan Jangan Beli BBM Bersubsidi

Bengkulu, Intersisinews.com : Kebijakan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) oleh Pertamina untuk jenis non subsidi kecuali Pertalite, tidak dipungkiri dari dahulu selalu berfluktuasi, atau naik dengan jarang turun harganya.

“Selama ini kebijakan soal BBM tersebut, belum ada yang bersifat kejutan bagi masyarakat. Tetapi perlu disyukuri, untuk BBM bersubsidi tidak dinaikan oleh pihak Pertamina,” ungkap Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Dedi Ermansyah, di Bengkulu.

Diakui, tidak dipungkiri biasanya kenaikan harga BBM itu mengikuti harga minyak dunia. Sewaktu-waktu naik, ada juga turun. Artinya, tidak ada kejutan yang besar bagi masyarakat.

Untuk itu diharapkan kenaikan BBM non subsidi ini, masyarakat yang ekonominya menengah keatas, hendaknya tidak mengkonsumsi BBM bersubsidi. Mengingat peruntukannya jelas untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah.

“Masyarakat yang mapan jangan membeli BBM bersubsidi. Sedangkan BBM bersubsidi itu, kuotanya sudah dihitung dan apabila masyarakat yang mampu tidak membelinya, diperkirakan kebutuhannya cukup. Apalagi sepengetahuan saya, seperti kendaraan pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan tidak diperbolehkan membeli BBM bersubsidi. Itu yang perlu ditertibkan,” katanya, Kamis, (11/10/2018).

Secara terpisah Pejabat sementara (Pjs) Region Manager Communication and CSR PT Pertamina Sumbagsel, Taufikurachman menjelaskan, penyesuaian harga BBM non subsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non PSO, merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik, yang rata-rata tembus 80 dolar per barel.

“Keputusan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral-Permen ESDM No. 34 tahun 2018, tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM, untuk Pertamax harganya Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp 9.800 per liter,” tukasnya.(red-2)

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.