Bengkulu, Intersisinews.com : Momentum perayaan Natal tahun 2018, pemimpin umat Katolik dari Gereja Santo Yohanes Penginjil, Bengkulu, Pastor Paulus Sarmono SCJ mengajak umat katolik di Bengkulu untuk menjadi duta penyampai kebijaksanaan.
Lantatan dengan demikian akan lebih arif dalam menyikapi berbagai situasi kehidupan.
“Bijaksana akan membentuk masyarakat yang damai, jauh dari gesekan konflik bahkan perpecahan, baik sesama umat katolik maupun antar umat beragama. Sekaligus mengamalkan sila ke empat, kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan, dengan itu kita akan menjadi masyarakat yang besar (peradabannya),” katanya, Selasa, (25/12/2018).
Selain itu dijelaskan, dalam beberapa bulan ke depan Indonesia, akan menggelar pesta demokrasi, untuk itu perlu orang-orang yang bijaksana dalam bersikap.
“Kita semua jangan terjebak hoaks, ujaran kebencian dan perpecahan,” ajaknya.
Seecara terpisah, Kapolda Bengkulu Brogjen Pol. Coki Manurung menyatakan, dalam perayaan Natal 2018 di Bengkulu, Kepolisian Republik Indonesia telah menyiagakan sebanyak 1.300 personel gabungan. Dimana pengamanan dilakukan selama 10 hari ke depan, dan sudah dimulai tanggal 23 Desember 2018 lalu.
Apalagi untuk memastikan Natal berlangsung Khidmat, pihaknya bersama FKPD, FKUB dan Pemerintah Kota Bengkulu juga telah meninjau penyelenggaraan misa malam natal, Senin (24/12/2018) malam. Dimana tiga lokasi yang ditinjau, yakni, Gereja ST. Yohanes Jalan Prof.Hazairin, Gereja HKBP Kelurahan Jitra, dan Gereja GKII Kebun Tebeng, semuanya berada di Kota Bengkulu.
“Hampir 2000 umat nasrani yang ikut beribadah pada malam ini. Semoga bisa berjalan baik dan lancar,” pungkasnya.(red-1)