Bengkulu, Intersisinews.com : Guna meningkatkan pendapatan, produktifitas, industri hilir dan necara ekspor serta branding Kopi Bengkulu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) melakukan penanda tangan MoU penyusunan masterplan dan pengembangan Kopi, dengan Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK), yang bertempat di salah satu hotel di Bengkulu.
Seusai penanda tangan Mou tersebut, Kamis, (4/10/2018), Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyatakan, Kopi Bengkulu memiliki keunggulan dengan menempati urutan ke 3 terbesar secara nasional. Hanya saja kedepan perlu memikirkan peningkatan pendapatan baik dari segi produktifitas maupun perkembangan industri hilir, dan neraca ekspor yang pada akhirnya memunculkan branding.
“Dengan kerja bersama KPTIK ini, diharapkan dapat mengelola kebun rakyat yang 60 ribuan hektar yang ada dalam wilayah Bengkulu tersebut, dengan pendekatan koorporasi berbasis rakyat. Sehingga ketika memunculkan branding yang ada hanya satu, yakni Kopi Bengkulu, selain petani bisa langsung mengakses pasar, juga bisa berinvestasi dengan keuntungan yang cukup menjanjikan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua KPTIK Dedy Yudian menjelaskan, menyesuaikan perkembangan zaman sekarang ini, pola kerjasama yang dirancang dengan Pemprov, pihaknya akan membuat Kopi Coin sebagai komoditi.
Sehingga dengan konsep jamaah itu, setiap orang bisa membeli coin untuk membeli kopi.
“Pelaksanaan secara teknis nanti, kita juga masih akan mengkaji lebih jauh bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan harapan langkah yang akan dilaksanakannya untuk kepentingan bersama, benar-benar terealisasi di Bengkulu nantinya,” terangnya.
Dibagian lain, Kepala Biro Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekda Provinsi Bengkulu Ansori Tawakal didampingi Kepala Cyber PARK Cabang Bengkulu Riki Khatan menyatakan, penanda-tanganan MoU ini merupakan tindak lanjut Pemprov Bengkulu yang sebelumnya sudah bertemu dengan Ketua KPTIK. Sedangkan tujuannya, disamping memfasilitasi petani kopi dalam penyediaan pasar, juga sebagai langkah pengembangan kopi Bengkulu. (red-3)