Bengkulu – Tahun baru Hijriah 1442 Hijriah kali ini, dipastikan tidak ada perayaan Festival Tabut, yang biasanya di gelar mulai 1 – 10 Muharam.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, usai silaturahmi antara jajaran Pemerintah provinsi Bengkulu dengan Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) di Balai Raya Semarak, menyatakan, jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen memberikan dukungan yang serius, dan terencana pada festival yang masuk Calender Of Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI ini di waktu mendatang.
“Budaya Tabut tetap lestari, dan di kenal hingga manca Negara,” katanya, Kamis, (20/8/2020).
Sementara itu, Ketua Harian KKT Junaidi Zul menjelaskan, di masa Pandemi Covid-19 semua kegiatan yang berpotensi mengumpulkan masa, seperti rangkaian festival dan bazar ditiadakan.
“Kami keluarga besar KKT tetap mengedepankan kepentingan dan keselamatan orang banyak,” ujarnya.
Disamping itu ntuk ritual Tabut jelasnya, diawali dengan mendoa yang dilakukan beberapa orang, kemudian tanggal 4 atau 5 Muharam dilakukan ritual cuci penja di rumah masing-masing, dan kemudian akan ditutup dengan ziarah ke makam karbala pada tanggal 10 Muharam dengan jumlah orang terbatas.
“Kita tetap melakukan ritual prosesi di rumah masing-masing yang sifatnya tidak mengumpulkan masa,” pungkasnya.