Bengkulu-intersisinews.com, Proyek Pembangunan Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSMY kembali menjadi sorotan kali ini Rustam Efendi ketua Fron Pembela Rakyat (FPR) meminta BPK untuk melakukan audit terkait pekerjaan tersebut.
“Kami meminta BPK untuk melakukan audit terkait pekerjaan IRNA RSMY, sebab diduga terjadi pemahalan harga, kita kasih contoh dalam teknis pekerjaan itu hanya menggunakan katrol, pada hal untuk proyek pembangunan gedung lantai 4 seperti itu harusnya menggunakan lift barang tentu biaya yang dikeluarkan akan berbeda, selain itu kita mempertanyakan tenaga teknis apakah sesuai dengan yang ditawarkan” ujar Rustam
Pembangunan gedung rawat inap RSMY saat ini progres kerjanya sudah melebihi 50 % hal ini diketahui saat Plt Gubernur Rohidin Mersyah meninjau pembangunan gedung rawat inap di RSUD M Yunus pada sabtu (13/10/2018), didampingi Direktur RSUD M Yunus Zulki Maulub, dan Asisten II Yuliswani serta pihak konsultan dan kontraktor pelaksana.
Disampaikan Zulki Maulub, pembangunan gedung rawat inap ini merupakan respon terhadap fasilitas rumah sakit M Yunus yang saat ini banyak dikeluhkan masyarakat.
Bangunan empat lantai ini, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik dan rasa nyaman kepada masyarakat yang dirawat. (red)