Dinas PUPR Provinsi Bengkulu di minta Siagakan Alat Berat

Bengkulu – Menyikapi mulai tingginya intensitas hujan seiring prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu bersama Kabupaten serta Kota, agar dapat mensiagakan alat berat beserta personilnya di titik ruas jalan lintas yang rawan longsor dan pohon di wilayah Provinsi Bengkulu.

Dicontohkan, untuk ruas jalan provinsi menghubungkan Kabupaten Rejang Lebong dengan Kabupaten Lebong, yang setiap kali datangnya hujan deras terjadi longsor dan pohon tumbang.

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, M Gustiadi menyebutkan, untuk ruas jalan provinsi dari Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong menuju Muara Aman, Kabupaten Lebong, biasanya di musim penghujan sering kali terjadi longsor. Apalagi dari pengalaman sebelumnya, longsor bukan hanya terjadi pada satu titik saja, namun cukup banyak. Belum lagi juga sisa longsoran tahun lalu saja, masih ada yang belum dibersihkan dan saat ini menutupi sebagian badan jalan.

“Kekawatiran akan terjadinya bencana longsor dan pohon tumbang, agar dapat menjadi perhatian Dinas teknis dengan mensiagakan alat berat, beserta personilnya di lokasi. Mengingat, biasanya setiap hujan yang turun hampir setiap sore dan malam ini, bisa saja terjadi longsor,” kata Anggota DPRD Provinsi dari daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong ini pada Minggu, (11/10/2020).

Selain itu Politisi Gerindra yang hampir setiap hari melewati ruas jalan lintas tersebut, menyebutkan, sedikitnya ada 9 titik ruas jalan yang rawan longsor dan pohon tumbang, sehingga sewaktu-waktu bisa terjadi. Bahkan kondisi di lapangan yang paling mengkawatirkan saat ini, diakuinya, ada 3 titik, tepatnya di sepanjang ruas jalan Jambu Keling, Air Dingin-Tes Kabupaten Lebong, jika terjadi longsor baru tidak menutup kemungkinan ruas jalan akan amblas.

“Bukan mensiagakan alat berat beserta personil saja yang kita minta, tapi juga tingkatkan koordinasi antara provinsi dengan dinas teknis kabupaten, sangat penting, karena selama ini di nilai belum maksimal, sehingga dalam penanganan ketika bencana datang sedikit lambat. Kondisi demikian sering kali warga yang harus tangan untuk menanggulanginya,” kata pria yang akrab di sapa Edi Tiger ini.

Ditambahkannya, permintaan mensiagakan alat berat beserta personil tersebut, bisa ditempatkan nantinya di seputaran wilayah Rimbo Pengadang. Paslanya lokasi tersebut, tepat berada di tengah-tengah beberapa titik ruas jalan yang dianggap rawan terjadinya longsor.

“Kita tentu tidak ingin jalan provinsi yang menghubungkan dua wilayah kabupaten ini, tidak sampai putus ketika saat bencana longsor datang. Apalagi ruas jalan itu juga, merupakan satu-satunya bagi masyarakat Lebong menuju ke Curup Kabupaten Rejang Lebong. Mengingat jika harus ke Bengkulu Utara, lalu ke Kota Bengkulu, kemudian ke Kabupaten Bengkulu Tengah, terus ke Kepahiang baru sampai ke Curup, sangat jauh. Makanya, kita minta dinas teknis bisa siaga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan sampai terjadi,” tutup Gustiadi.

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.