Dampak Covid 19, Kuota Haji Bengkulu Sulit Bertambah

Bengkulu – Walaupun vaksin Covid 19 (Sinovac) sudah ada dan saat ini telah mulai dilakukan penyuntikan kepada sejumlah tokoh, tenaga kesehatan (nakes) dan akan menyusul masyarakat umum, namun kuota keberangkatan ibadah haji tahun ini, sulit mengalami penambahan. Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid 19.

“Pesimis rasanya untuk kuota keberangkatan Calon Jamaah Haji (CJH) dari Provinsi Bengkulu pada tahun ini akan bertambah, karena pandemi Covid 19 ini bukan hanya melanda Indonesia, melainkan seluruh dunia,” kata Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bengkulu, Edi Hartawan, dalam keterangannya.

Edi mengatakan, jika pemerintah Arab Saudi memperbolehkan penyelenggaraan ibadah haji mulai tahun ini, dalam pelaksanaannya akan menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid 19, dengan sangat ketat. Dengan demikian, CJH yang akan berangkat ke tanah suci, akan berkurang.

“Saya yakin jika pun ada CJH yang berangkat menunaikan ibadah rukun islam yang ke lima tahun ini, pasti sangat ketat,” ujarnya pada Minggu, (24/1/2021).

Ia menyebutkan, meskipun saat ini belum ada keputusan diperbolehkan penyelenggaraan ibadah haji, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama jajaran Kementrian Agama (Kemenag) di tingkat daerah, telah mulai melakukan persiapan secara dini. Hal itu dilakukan agar dalam penyelenggaraannya berjalan secara maksimal.

“Kesiapan itu seperti anggaran dan lain-lainnya. Tapi untuk pelaksanaannya tetap menunggu keputusan keputusan Menteri Agama RI,” jelasnya.

Diketahui, sesuai dengan jadwal pada tahun ini para CJH asal Bengkulu akan diberangkatkan pada Juli 2021 mendatang. Sedangkan kebijakan lansia bisa berangkat haji tahun ini, ditambahkan Edi Hartawan, juga masih menunggu petunjuk dari Kemenag.

Sementara kuota haji Bengkulu pada keberangkatan tahun 2019 lalu sebanyak 1.599 orang.

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.