Bengkulu – Setelah gempa bumi doublet mengguncang Bengkulu pada Rabu (19/8/2020) pagi, Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Bengkulu dan sekitarnya, tidak perlu panic, namun tetap waspada saja.
“Dari lima kali gempa yang di mulai, subuh dini hari hingga Rabu pagi, dengan berkekuatan terbesar 6,9 SR, di susul gempa berkekuatan 6,8 SR, tidak menimbulkan tsunami, memang Bengkulu berada pada daerah yang rawan gempa, baik di laut ataupun di darat. Mengingat adanya lempengan atau patahan yang bergerak, membuat Bengkulu menjadi rawan gempa,” ujar Kepala Stasiun Geografi kelas III Kepahiang Bengkulu Litman, ketika dihubingi.
Selain itu Litman menjelaskan, hasil analisa mekanisme menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut, memiliki mekanisme pergerakan naik. Oleh karena itu di himbau masyarakat tidak perlu panic, serta terpengaruh dengan isu-isu yang belum diketahui kebenarannya.
“Masyarakat agar waspada saja, dan jika ada peringatan kita (BMKG,red) akan menyampaikannya secara langsung,” terangnya.
Sementara itu, akibat gempa bumi yang melanda Bengkulu dan sekitarnya pada Rabu pagi, sampai saat ini belum ada korban jiwa, namun ada rumah warga yang rusak di Kabupaten Lebong, tepatnya, di Desa Sungai Gerong.
