Badan Musyawarah Adat Berencana Mengusulkan Adat Budaya Bengkulu Dimasukan Dalam Kurikulum

Intersisinews.com, Pihak Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu berencana mengusulkan adat budaya Bengkulu dimasukan dalam kurikulum di sekolah-sekolah yang ada dalam wilayah Provinsi Bengkulu.

Ketua BMA Provinsi Bengkulu, Effendi MS mengatakan, langkah pemasukan adat budaya daerah ke kurikulum kegiatan ekstra kurikuler di setiap sekolah, dilakukan untuk mengendalikan agar adat budaya yang sudah lama tergerus zaman, dapat tetap dipertahankan.

Dimana diketahui, diera sekarang ini hampir setiap hari mendengarkan berita pelecehan seksual dan tindakan tidak beradap lainnya di media baik cetak maupun elektronik. Oleh karena itu salah satu langkahnya dengan memberikan pemahaman adat budaya sejak dini kepada generasi penerus bangsa.

“Saya yakin jika adat dan budaya dikenali dan dipahamidengan baik, tindakan di luar norma itu tidak akan terjadi, minimal diminimalisir,” ujarnya, Rabu, (7/11/2018).

Dikatakan, wacana pihaknya tersebut memang masih membutuhkan kajian lebih lanjut. Seperti kesiapan tenaga pengajar di sekolah dan buku panduannya, serta aturan yang mengikatnya dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda)Untuk itu diharapkan, mulai dari sekarang setiap Pemerintah Daerah (Pemda) sudah mulai memikirkan pembuatan Perda tentang adat.

“Kita akan mendorong terus setiap Pemda di wilayah Provinsi Bengkulu memiliki Perda adat, karena dengan itu kita bisa menjalankan tradisi adat dan budaya yang ada hingga ke dunia pendidikan secara langsung nantinya,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Irwan Iriadimenyambut baik terkait adat dan budaya masuk ke sekolah-sekolah, meskipun baru sebatas rencana. Oleh karena itu, guna membahas keinginan dari pihak BMA tersebut, selaku pihak legislatif siap membahas rencana tersebut dengan semua pihak terkait di daerah ini, termasuk soal pengadaan buku panduan kurikulum adat budaya.

“Kami dari lembaga DPRD terutama Komisi IV, sangat setujutapi kita harus persiapkan semua secara matang. Untuk itu perludibahas dengan melibatkan semua yang terkaitseperti Diknasdan lain sebagainya. Apalagi ini menyangkut pendidikan moral, karena adat dan budaya erat kaitannya dengan tata krama ataupuntingkah laku di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

Dibagian lain, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyahatas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengaku,adanya rencana memasukan adat dan budaya ke lingkungan sekolah memang membutuhkan kajian secara matang.Hanya saja Pemprov Bengkulu mendukung penuh usulan tersebut dan agar dapat direalisasikan nantinya.

Kita mendukung semua usulan yang baikitu. Tetapi untuk merealisasikan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semuanya harus disiapkan secara matang,mulai dari pengajar hingga kesiapan buku panduannya,” pungkasnya

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.