Bengkulu – Dalam reses yang dilakukan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler, banyak masyarakat Kota Bengkulu yang menyampaikan keluhan.
Salah satu warga Kebun Tebeng Kota Bengkulu, Apriansyah yang menyayangkan, penggunaan kendaraan ambulans di RSUD M Yunus Bengkulu masih dibebankan kepada masyarakat.
Menurutny, penggunaan ambulans itu digratiskan oleh warga dan bukan justru kembali membebani warga yang akan menggunakan ambulans.
“Persoalan pengunaan ambulans yang masih dikenakan tarif itu saat mensensarakan masyarakat. Bahkan beberapa tahun lalu pernak kejadian, seorang ayah harus membawa bayi meninggal menggunakan katong plastik dari RSUS M Yunus Bengkulu, lantaran tidak kuat membayar biaya sewa ambulans. Kami minta, aturan dalam peraturan gubernur (pergub) itu segera dicabut. Jangan sampai mensensarakan masyarakat,” tuturnya pada Sabtu, (5/12/2020).
Selain itu, warga juga menyampaikan keluhan minimnya lapangan pekerjaan, sehingga masyarakat kesulitanmendapatkan pekerjaan.
Hal tersebut disampaikan Mamat Imron salah satu warga Lempuing Kota Bengkulu. Apalagi ditengah pendemi sekarang ini, jangankan mencari pekerjaan, yang sudah ada kerja juga akhirnya menganggur lagi.
“Lapangan pekerjaan menjadi penting saat ini. Persoalan penangguran itu harus bisa diselesaikan oleh pemerintah. Agar kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. Makanya kami minta pemerintah, melalui wakil rakyat kami untuk menyelesaikan persoalan pengangguran,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, dalam reses yang menerapkan protokol kesehatan covid-19 ini, disampaikan juga banyak anak sekolah tidak lagi sekolah tatap muka. Oleh karena itu kebijakan pemerintah pusat untuk kembali melakukan sekolah tatap muka pada tahun 2021 harus benar direalisasikan. Karena dampak tidak sekolah tatap muka itu sengat besar.
“Tolong realisasikan sekolah tatap muka. Karena saat tidak sekolah tatap muka, anak-anak ini hanya 1 jam untuk belajar. Selebihnya, banyak main hp kesehariannya. Kalau sekolah tatap muka, anak-anak banyak fokus sekolah, dibanding main hp,” tuturnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler mengatakan, persoalan minimnya lapangan pekerjaan itu, tidak hanya dampak pendemi, tapi minimnya investasi yang masuk Bengkulu. Maka solusinya ialah menghidupkan UMKM.
“Buat usaha mandiri, manfaatkan pekerjaan rumah untuk usaha. Ketika ini diberikan pembinaan terus, maka ekonomi masyarakat itu akan bergerak secara mandiri,” ujar Dempo.
Terkait soal pendidikan, menurut Dempo, juga sangat penting untuk kembali mengaktifkan sekolah tatap muka. Bahkan Komisi IV yang membidangi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan lainnya itu akan memberikan dukungan penuh, agar sekolah tatap muka bisa kembali dilakukan.
“Dengan tidak sekolah tatap muka, maka biaya pendidikan juga akan lebih mahal. Karena ada biaya sekolah dan biaya paket data yang harus dikeluarkan. Maka solusinya harus sekolah tatap muka dibuka,” bebernya.
Lebih lanjut soal ambulan yang dikeluhkan masyarakat tetap bayar di RSUD M Yunus Bengkulu. Menutu Dempo, sewa ambulans dalam peraturan gubernur (pergub) harus dihapuskan, sehingga masyarakat yang menggunakan ambulans tidak terbebani.