Gubernur Bengkulu Beri Penjelasan Soal Foto Buka Bersama DPD Golkar

Bengkulu : Menyikapi viralnya foto buka bersama (bukber) Ketua DPD l Partai Golkar Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah bersama pengurus Golkar, secara tidak langsung telah mendapat kritik dan komentar dari berbagai masyarakat.

Dengan kejadian hal itu Gubernur Rohidin menjelaskan kronologis kejadiannya.

Diakui, memang pada saat itu memang ada agenda partai Golkar Bengkulu membagikan masker dan takjil untuk masyarakat di beberapa titik, seperti perempatan kantor Golkar, di depan masjid Baitul Izzah dan di simpang Padang Harapan.

Sehingga selesai pembagian hari yang sudah menjelang waktu berbuka, sedangkan rumah dari pengurus tempatnya berjauhan, dan dengan mempertimbangkan secara spontan berkesimpulan, dengan membatalkan puasa di rumah makan terdekat  dengan lokasi.

“Saya ingin meluruskan saja. Itu spontan saja, karena rumah dari pengurus partai tidak ada yang dekat,” katanya saat dihubungi wartawan.

Dijelaskannya kembali, setiba di rumah makan tersebut, pihaknya langsung duduk di tempat ruangan tertutup di belakang, dan tetap menggunakan protokol kesehatan Covid-19.

“Saya sebagai Ketua Golkar bukan buka puasa bersama. Kategori buka bersama itu jelas diundang, kemudian tempat dan jam berkumpulnya dimana. Tetapi ini tidak, betul spontanitas untuk membatalkan puasa karena waktunya sudah tiba berbuka,” paparnya kembali, pada Jumat, (8/5/2020).

Lebih lanjut dikatakan, ketika akan masuk rumah makan itu juga tetap menggunakan protokol kesehatan, dengan semua cuci mencuci pakai memakai sabun. Lalu tetap menggunakan masker dan selesai acara membatalkan puasa selesai, pihaknya langsung pulang ke rumah masing-masing.

Untuk itu sekali lagi ditegaskan, jumlahnya sangat terbatas dan kemudian di dalam ruang tertutup dan tetap menggunakan protokol kesehatan.

“Sholat magrib pun sebagian tidak disitu, lebih banyak yang pulang langsung ke rumah, karena memang tidak direncanakan sama sekali. Jadi bukan diagendakan dan bukan buka puasa bersama,” tegasnya.

Disamping itu ditambahkan, pihaknya tidak mungkin melakukan hal yang mengabaikan apa yang menjadi himbauan pemerintah, dalam rangka pemberantasan Covid-19.

Bahkan pihaknya selalu mengkampanyekan bagaimana menjaga phisycal distancing dan sosial distancing. Tetapi dalam situasi seperti yang dialami sebagai pengurus Golkar, sifatnya memang tiba waktu berbuka puasa.

“Kami waktu itu juga disunahkan untuk menyegerakan berbuka puasa dan sekali lagi tetap menggunakan protokol kesehatan, kami membatalkan puasa,” tukas Rohidin.

 

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.