Permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi (Stunting) mendapat perhatian Pemkab Kabupaten Bengkulu Selatan . Hal ini ditunjukkan dengan dilaksanakannya koordinasi LP/LS pada Senin, 7/10/2019.
Kegiatan rapat koordinasi dibuka secara resmi oleh Asisten Administrasi Umum, Arjo Arifin, SE.MM. Dalam sambutannya mewakili Bupati Bengkulu Selatan, Arjo sangat memberikan dukungan dan apresiasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan, serta berharap kegiatan tersebut secara konkret dapat memberikan kontribusi positif pada penanggulangan stunting pada tahun 2020.
Rapat Koordinasi diisi penyampaian materi tentang stunting oleh Kepala Dinas Kesehatan M. Redhwan Arif, S.Sos.MPH, yang menyampaikan bahwa dalam penanggulangan stunting diperlukan keterlibatan dan keterkaitan lintas sektor, untuk mengintervensi 10 lokus stunting, dan dibutuhkan kerjasama yang baik terutama di intern Dinas Kesehatan sendiri Bidang Kesehatan Masyarakat dengan OPD di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Kepala Bappeda Litbang Jonior Hafis, yang hadir pada rapat koordinasi tersebut menegaskan bahwa, “kita harus fokus untuk penanggulangan stunting ini, melalui persiapan yang baik dalam menghadapi kegiatan Lokus Stunting di Bengkulu Selatan Tahun 2020, seperti menyiapkan SK Tim Stunting serta semua regulasi yang berkaitan dengan kegiatan penanggulangan Stunting.”
Guna mendorong keberhasilan penanggulangan stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan, harus segera disiapkan regulasi dan SK tim terkait penanggulangan stunting, dan dalam waktu dekat akan diadakan rapat kembali untuk persiapan yang lebih matang, tutup Jonior. (adv)