Bengkulu, Intersisinews.com : Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Bengkulu pada Rabu, (26/5/2019) melakukan razia lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara 2×100 Megawatt (MW) yang diketahui menyoritas mempekerjakan TKA, khususnya asal Negara Cina.
Sidak tim Imigrasi yang dipimpin langsung Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Bengkulu Samsu Rizal, dengan menyisiri sekaligus memeriksa seluruh tempat baik itu dalam mess, maupun dalam lokasi pembangunan PLTU hingga ke pinggir pantai.
Dalam operasi itu, tim sempat mengamankan sebanyak 9 orang TKA, karena langsung lari ketika melihat petugas. Hanya saja setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 9 TKA tersebut, dokumen keimigrasiannya tidak ada permasalahan.
“Kita temukan TKA ketika melihat petugas yang menjalankan tugasnya langsung lari ke pinggir pantai, sehingga menimbulkan kecurigaan. Padahal setelah dilakukan pemeriksaan terhadap dokumen keimigrasian dari TKA bersangkutan, tidak ada persoalan. Kecuali apabila memang ada dari TKA yang illegal, kita memastikan menindaknya,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Bengkulu Samsu Rizal, di lokasi PLTU Batu Bara Teluk Sepang Bengkulu.
Dengan temuan tersebut samsu mendesak agar pihak perusahaan memberikan pemahaman kepada pekerja asingnya, apabila tidak merasa bersalah, agar tidak menghindar dari petugas.
Bahkan jika perlu pihak perusahaan agar dapat aktif berkoordinasi dengan kantor Imigrasi dalam penyampaikan data pekerjanya, agar tidak sampai terjadi kesimpang siuran soal data yang saat ini berjumlah 402 orang.
“Diminta pihak perusahaan bisa memberikan pemahaman kepada pekerja agar jangan menjaga sikapnya jika memang tidak ada yang janggal. Kemudian kami juga minta ada petugas penerjemah di lokasi, karena pekerjanya juga bertemu dengan petugas seperti kami ini ataupun masyarakat,” imbuhnya.
Ditambahkan, kendati operasi yang dilakukan tidak menemukan TKA ilegal, namun partisipasi masyarakat tetap diminta, terutama dalam pelaporan kepada pihak Imigrasi, jika melihat atau menemukan orang asing yang mencurigakan berada dalam wilayah Bengkulu.
“Apabila banyak laporan dari masyarakat terhadap keberadaan orang asing, kita merasa terbantu dan siap laporan pasti kita tindak lanjuti,” terangnya.
Sementara itu, penanggung jawab proyek PLTU Batu Bara Bengkulu, Zhang Yi Fang ketika menyikapi pekerjanya yang lari melihat petugas Imigrasi menyatakan siap untuk memberikan pemahaman.
“Soal adanya pekerjanya di pinggir pantai, bukan lari, tapi karena lokasi bekerja berada di pinggir pantai dan jadwal masuk kerjanya sudah ada yang mengaturnya, serta disaat petugas datang mereka (pekerja asing,red) tidak bekerja, sehingga satu-satunya tempat bersantai terdekat berada di pinggir pantai,” pungkasnya.