Bengkulu, Intersisinews.com : Progres pertumbuhan industri perumahan dalam wilayah Bengkulu yang selama ini dilihat sudah sangat bagus, agar kedepan benar-benar ditingkatkan, sehingga bisa lebih besar dan bersinergi dalam mendorong perekonomian daerah.
“Tidak kalah pentingnya pertumbuhan industri perumahan di Bengkulu, dapat memperhatikan hak-hak masyarakat, agar betul-betul nyaman dan menyesuaikan Detail Engginering Desain (DED) tata ruangnya,” kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dalam Musda DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Bengkulu, di Bengkulu.
Gubernur juga menekankan, kepada pihak pengembang perumahan yang tergabung dalam REI, agar dapat melakukan pembenahan, dan bukan berarti melakukan evaluasi perizinan dalam pendirian perumahan, terkait adanya sejumlah perumahan yang sering dilanda banjir, kedepan agar dapat memperhatikan sistem pembangunan drainasenya. Sehingga bangunan drainase perumahan bisa terkoneksi dengan saluran yang lebih besar.
“Tugas pengurus DPD REI Bengkulu yang baru nantinya untuk membuat program kerja yang produktif. Oleh karena itu, saya tekankan kepada pihak pengembang dalam membangun perumahan, agar memperhatikan sistem drainasenya, sehingga dengan saluran drainase yang baik bisa mengamankan lingkungan perumahaan setempat,” jelasnya.
Sementara itu, Sekjen DPP REI Totok Lusida menjelaskan, properti ini ada tujuh pilar mulai dari penempatan lokasi, tata ruang, lingkungan sampai dengan masalah perizinan yang selalu dipantau Pemerintah Daerah. Hal itu dibuktikan dengan OSS bisa naik tiga kali lipat dengan nilai investasi dari Rp. 800 milyar menjadi Rp. 2,4 triliun.
Apalagi seiring dengan waktu, harga perumahan mengalami kenaikan dari biasanya. Dimana sekarang di harga untuk rumah tipe 3×6 sebesar Rp. 140 juta unit.
“Terkait Bengkulu rawan bencana, kita mulai dari Aceh sampai NTB untuk kualitas rumah terus ditingkatkan, yakni memakai besi 10 yang diyakini bisa menahan bencana seperti gempa dan lain sebagainya. Sedangkan untuk rawan banjir, kita juga tekankan kepada pengembang agar memperhatikan tata ruang dan dalam memakai jasa konsultan jangan yang bersifat “copy paste”,” terangnya.
Disamping itu, Ketua DPD REI Bengkulu Taman atas nama organisasi berjanji akan menindak lanjuti apa yang disarankan Gubernur Bengkulu soal tata ruang dalam pembangunan perumahaan untuk masyarakat. Sehingga diharapkan bisa terhindar dari hal yang tidak diinginkan, seperti bencana alam banjir dan lain sebagainya.
“Kita juga minta Pemda menetapkan tata ruang yang diperbolehkan dan tidak dalam membangun perumahan. Dengan adanya tata ruang tersebut, kita mengetahui lokasi yang layak dan tidak dalam membangun perumahan dalam wilayah Bengkulu,” demikian Taman. (adv)