Benteng, Intersisinews.com – Aksi premanisme kembali dilakukan oleh belasan orang di areal PT Bara Mega Quantum (BMQ). Mereka diduga orang suruhan PT Borneo Suktan Mining (BSM), berencana akan menduduki areal perusahaan secara ilegal.
Puluhan orang yang diduga preman itu dapat dipastikan orang suruhan dan tak mengetahui legalitas serta kepastian hukum yang telah dimiliki oleh pihak pemilik PT BMQ dalam mengelolah tambang, yang notabene milik negara itu.
“Ini jelas merupakan aksi yang inskonstitional, di tengah penjagaan puluhan aparat keamanan dari kepolisian”, jelas Humas PT BMQ Made Darmawan, saat aksi berlangsung, Sabtu (16/03/19) malam, sekira pukul 08.05 WIB.
Puluhan aparat kepolisian yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, AKP Jufri S.Ik, menghadang rencana aksi belasan orang itu dipintu gerbang masuk areal PT BMQ. Penghadangan aparat dilakukan, karena massa mendesak ingin masuk kelokasi Perusahaan Tambang Batu Bara tersebut
Menurut Made, belasan orang itu sempat mengaku, kalau mereka memang disuruh melakukan aksi oleh pihak manajemen BSM. “Rencananya malam ini, mereka akan menduduki areal tambang PT BMQ, dengan mengenderai setidaknya empat mobil minibus”, jelas Made yang menyayangkan aksi yang dilakukan oleh orang yang tidak mengerti sama sekali soal kepemilikan tambang.
Ditegaskan Made, cara-cara yang dilakukan sekelompok orang suruhan itu merupakan cara-cara premanisme, yang kini sedang giat-giatnya di berantas oleh pihak kepolisian. Ini negara hukum dan semuanya ada aturan hukum yang dapat dilakukan. Ulah pihak yang membuat resah dan berusaha menghambat aktivitas pertambangan, merupakan cara-cara yang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Republik Indonesia ini.
“Pihak PT BMQ melihat aksi premanisme ini, menyerahkan semuah urusan pelanggaran hukum itu kepada pihak kepolsian, agar ditinda dan diselesaikan sesuai hukum yang berlaku”, tegas Made yang percaya, pihak kepolisian akan segera bertindak sesuai kewenangannya.
Pihak PT BMQ yakin dan percaya jelas Made, aparat aan bertindak profesional menghadapi situasi yang merugikan pihak PT BMQ tersebut. Pihak PT BMQ sendiri, melihat ulah aksi premanisme ini, sengaja tak mengerahkan massa, tapi menyerahkan semua persoalan pada aparat kepolisian. (red)