Plt Gubernur minta Ubah Pola Pikir Pemanfaatan Hutan

Bengkulu, Intersisinews.com : Adanya Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dinilai sebuah potensi yang diyakini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan.

Hanya saja dalam pemanfaatannya, harus diiringi dengan pemberdayaan yang maksimal.Sehingga potensi yang ada bisa tergali secara maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatsetempat.

Pelaksana tugas (Plt)Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyahdisela-selakegiatan Festival Kehutanan tingkat Provinsi Bengkulu tahun 2018mengatakan, paradigma soal hutan atau kehutanan pada generasi sekarang sudah harus diubah.

Mengingat pada generasi pertama sebelumnya, jika berbicara soal hutan, erat kaitannya dengan kayu.

Kemudian generasi kedua berpandangan eksploitasi kawasan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan. Sedangkan saat iniatau generasi ketiga, berbicara soal hutan harus diarahkan pada HHBK. Lantaran potensi kehutanan di luar kayu, sangat besar.

“Besarnya potensi itu dibuktikan dari hutan bisa dihasilkan bio medicine, lebah madu, gula semut, bahkan juga ekowisata. Untuk itu dalam pengelolaan kedepan harus diiringi dengan pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar hutan,”ujarnya, Kamis, (22/11/2018).

Selain itu melalui festival Kehutanan inidiharapkan, bisa menjadi media bagi seluruh industri kehutanan, untuk mulai memanfaatkan potensi HHBK yang tentu saja dengan tidak merusak hutan.

“Pemanfaatan HHBK kita yakini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Apalagi berbagai dukungan pemerintah pusat juga sudah ada,” kata Rohidin.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK)ProvinsiBengkuluAgus Priambudi menjelaskan, pelaksanaan festival kehutanan inisebagai sarana untuk mengapresaiasi para pihak yang telah memanfatkan hasil hutan, terutama HHBK, juga sekaligus memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 50 Provinsi Bengkulu.

Sehingga dalam pengelolaan kawasan hutan, dengan mengambil potensinya tetap secara lestari, terutama yang telah dilakukan masyarkat.

“Sejauh ini partisipasi masyarakat untuk peduli kelestarian hutan terus mengalami peningkatan, yang tentu saja masyarkat tetap diberikan kesempatan mengelola kawasan hutan. Hal itu dilakukan semata-mata agar pengembangan ekonomi masyarakat bisa terus tumbuh, terlebih bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan,” tukasnya. (red-3)

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.