Intersisinews.com, krisis energi mulai melanda kota Bengkulu selain sulitnya untuk mendapatkan Solar dan Premium untuk kendaraan bermotor, sektor rumah tangga mulai kesulitan untuk mendapatkan gas melon ukuran 3 Kilogram (Kg).
Seperti disampaikan salah seorang Ketua RT 01 Kelurahan Lingkar Timur, Desi kepada jurnalis.
Dedi merasa penjual gas di duga pilih-pilih dalam menjual gas nya. Padahal diketahui beberapa menit lalu gas tersebut sudah masuk. Bahkan ironisnya ketika ingin membeli, penjual beralasan gas sudah habis.
“Saya juga mendapat penjelasan dari penjual gas melon yang kebetulan bukan dilingkunan setempat, dan dibuktikan sendiri bahwa gas tersebut ada, namun disembunyikan didalam rumah. Bahkan si penjual beralasan, gas itu sudah ada yang punya,” katanya, Rabu, (31/10/2018).
Diakui, sangat butuhnya akan gas tersebut, pihaknya juga bersedia membeli dengan harga Rp 25 ribu. Tetapi di penjual justru ngotot, karena sebelumnya Ia tidak membeli gas kepadanya.
“Ketika setiap saya ingin membeli ke tempat penjual gas itu, beralasan gas tersebut selalu habis,” jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan, dengan kejadian tersebut, pihaknya meminta pemerintah ataupun pemerintah daerath setempat, dapat menertibkan para penjual gasyang di duga nakal dimaksud.
“Jika kondisi begtu jelas selaku konsumen dirugikan. Seharusnya siapapun boleh dan bisa membeli gas tersebut,” sesalnya.
Senada dengan itu, juga disampaikan salah satu warga Kebun Bler Kota Bengkulu, Ina.
Dengan sulitnya mendapatkan gas melon sekarang ini dan jika pun ada harganya juga sudah jauh berbeda dari sebelumnya.
“Untuk mendapatkan gas tiga kg sekarang memang agak sulit. Kita tidak tahu salahnya dimana. Jika ada harganya sekarang sudah mencapai Rp. 25 ribu pertabungnya dan itu didapatkan tidak lagi dilingkungan sekitar tinggalnya,” pungkasnya.
Editor: Satria