Bengkulu Tengah, intersisinews.com : Mengetahui kebutuhan pangan di Kabupaten Bengkulu Tengah, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Benteng, menggelar Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan di aula Riung Gunung Desa Taba Pasema, Kecamatan Kembang Seri, Kamis (25/01/2018).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Nirzawan mengatakan rapat tersebut merupakan suatu wadah bagi seluruh sektor, Dinas maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan ketahanan pangan di masyarakat.
“Pada dasarnya ketahanan pangan ini itu berkaitan dengan ketersediaan pangan, akses dan distribusi pangan serta konsumsi atau kemanfaatan pangan itu sendiri. Sesuai dengan pedoman yang ada, ketersediaan ini dapat kita lihat dari jumlah luas dari tanam, khususnya terhadap padi,” ujar dia.
“Sedangkan untuk distribusi itu bisa dilihat dari spekulasi harga, atau keterjangkauan masyarakat untuk memperoleh pangan itu sendiri. Lalu untuk yang berkaitan dengan pemanfaatan pangan itu dapat dilihat dari gizi balita. Jadi kalau dilihat dari hal ini, maka leading sektor yang paling utama adalah Dinas Pertanian, Dinas PU, Dinas Kesehatan dan Dinas-dinas lain yang semuanya punya akses,” ulasnya.
Ia menuturkan dengan diadakanya rapat koordinasi ini, kedepan pihaknya dapat mengetahui hal apa saja yang menjadi kendala maupun kelemahan dari Kabupaten Bengkulu Tengah.
“Jadi setelah dilakuannya rapat koordinasi ini, selanjutnya kita dapat mengetahui permasalahan terkait pangan dan selanjutnya barulah kita mencari solusi apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi ini,” ungkap Nirzawan.
Ditambahkan Nirzawan, kalau dilihat dari data yang ada untuk Bengkulu Tengah masih jauh dari yang namanya kemandirian pangan. Karena kata dia pemanfaatan lingkungan oleh masyarakat belum begitu merata.
“Setidaknya apabila masyarakat bisa memanfaatkan lahan dipekarangan atau lahan disekitar rumahnya. Maka akan ada penghematan biaya untuk kebutuhan pangan dari masyarakat itu sendiri. Dan ini belum begitu banyak dilakukan oleh masyarakat. Makanya kita bilang untuk keterkaitan pangan untuk masyarakat Benteng belum mandiri,” tandas Nirzawan. (red)