Bengkulu-intersisinewe.com : Anggota DPR RI Susi Marleny Bachsin menyikapi dengan bijak terkait naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis non subsidi, meski kejibakan tersebut bersifat krusial.
Mengingat Susi yang duduk di Komisi IV DPR RI membidangi pertanian, perikanan, kelautan ini, juga telah menerima aspirasi secara langsung dari aliansi masyarakat nelayan yang menyuarakan kekagetannya terkait kenaikan BBM dimaksud.
“Kita dengar langsung keluhan dari masyarakat nelayan yang betapa kagetnya mendapat kabar harga BBM kembali naik,” ujar Anggota Fraksi Gerindra DPR RI ini, Kamis, (11/10/2018).
Dikatakan, adanya kenaikan BBM tersebut secara tidak langsung menimbulkan dampak lain, tidak terkecuali untuk BBM kapal nelayan.
“Dengan kondisi nelayan yang mengeluhkan harga BBM, posisinya akan sulit. Begitu juga di sektor lain, dipastikan ada imbasnya. Termasuk ibu-ibu menjerit karena harga sembako naik,” jelas Politisi berparas cantik ini, ketika dihubungi jurnalis Bengkulu.
Diketahui, penyesuaian harga BBM non subsidi dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik, yang rata-rata tembus 80 dolar per barel.
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral-Permen ESDM No. 34 tahun 2018, tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM, untuk Pertamax harganya Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp 9.800 per liter. (red-2)